Sabtu, 14 Juni 2008

PENTINGNYA MAULID NABI SAW

Maulid Nabi SAW & Shalahuddin Yussuf Al-Ayubi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diselenggarakan oleh Muzaffar ibn Baktati, raja Mesir yang terkenal arif dan bijaksana. Sedangkan pencetus ide peringatan adalah panglima perangnya, Shalahuddin Yussuf Al-Ayubi (abad ke-6 M), sosok pemimpin pasukan Islam yang pernah mengalahkan pasukan Kristen dalam Perang Salib.
Shalahuddin juga merupakan panglima Islam di masa Khalifah Muiz Liddinillah dari dinasti Bani Fathimiyah di Mesir (berkuasa 365 H/975 M). Seperti disebutkan dalam Ensiklopedia Islam untuk Pelajar, ia kemudian juga gigih menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi dari tahun ke tahun di masanya.
Mengapa Shalahuddin merasa perlu mengadakan peringatan Maulid? Sang panglima berpendapat, ketika Perang Salib terjadi, motivasi umat Islam sangat menurun, sementara motivasi pasukan Salib (Kristen) meningkat. Hal ini tentu tidak kondusif bagi pasukan Islam, sehingga Shalahuddin merasa perlu membangkitkan kembali semangat umat Islam sebagaimana umat Kristen dengan perayaan Natal-nya. Maka, sang panglima ini kemudian mengadakan peringatan hari lahir Muhammad SAW yang kemudian dikenal dengan sebutan Maulid Nabi.
Bila dalam peringatan Natal kaum Kristen dikisahkan tentang keagungan Yesus, maka dalam peringatan Maulid, Shalahuddin menggemakan kisah perang yang dilakukan Nabi SAW. Tapi belakangan, yang dibacakan pada acara peringatan Maulid tersebut berubah, bukan lagi kisah perang, melainkan kisah lahir dan hidup sang Nabi SAW. Kisah perang tampaknya dianggap tak lagi relevan lagi.
Kini, meskipun tak ada lagi perang fisik di kalangan umat Islam, peringatan Maulid Nabi tampaknya masih perlu dilakukan. Selain dimaksudkan untuk meneladani akhlak Muhammad SAW, peringatan Maulid juga diperuntukkan untuk perang yang lebih besar, yakni perang melawan hawa nafsu, kemungkaran, dan kemaksiatan. Krisis berkepanjangan bangsa Indonesia saat ini, antara lain disebabkan merajalelanya kemaksiatan, kemungkaran dan tidak adanya penegakan nilai-nilai moral. Hawa nafsu lebih mendominasi kehidupan umat manusia saat ini ketimbang moral.
Perang dalam bentuk non-fisik inilah yang dinilai lebih berat dari perang fisik. Apalagi di tengah perkembangan globalisasi saat ini, yang tak jarang memperlemah semangat keimanan umat Islam, maka peringatan Maulid Nabi SAW menjadi sangat penting.

BOLEHKAH BERDUAAN DENGAN TUNANGAN?

BOLEHKAH BERDUAAN DENGAN TUNANGAN?
Dr. Yusuf Qardhawi

PERTANYAAN

Saya mengajukan lamaran (khitbah) terhadap seorang gadis
melalui keluarganya, lalu mereka menerima dan menyetujui
lamaran saya. Karena itu, saya mengadakan pesta dengan
mengundang kerabat dan teman-teman. Kami umumkan lamaran
itu, kami bacakan al-Fatihah, dan kami mainkan musik.
Pertanyaan saya: apakah persetujuan dan pengumuman ini dapat
dipandang sebagai perkawinan menurut syari'at yang berarti
memperbolehkan saya berduaan dengan wanita tunangan saya
itu. Perlu diketahui bahwa dalam kondisi sekarang ini saya
belum memungkinkan untuk melaksanakan akad nikah secara
resmi dan terdaftar pada kantor urusan nikah (KUA).

JAWABAN

Khitbah (meminang, melamar, bertunangan) menurut bahasa,
adat, dan syara, bukanlah perkawinan. Ia hanya merupakan
mukadimah (pendahuluan) bagi perkawinan dan pengantar ke
sana.

Seluruh kitab kamus membedakan antara kata-kata "khitbah"
(melamar) dan "zawaj" (kawin); adat kebiasaan juga
membedakan antara lelaki yang sudah meminang (bertunangan)
dengan yang sudah kawin; dan syari'at membedakan secara
jelas antara kedua istilah tersebut. Karena itu, khitbah
tidak lebih dari sekadar mengumumkan keinginan untuk kawin
dengan wanita tertentu, sedangkan zawaj (perkawinan)
merupakan aqad yang mengikat dan perjanjian yang kuat yang
mempunyai batas-batas, syarat-syarat, hak-hak, dan
akibat-akibat tertentu.

Al Qur'an telah mengungkapkan kedua perkara tersebut, yaitu
ketika membicarakan wanita yang kematian suami:

"Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita (yang
suaminya telah meninggal dan masih dalam 'iddah) itu dengan
sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini
mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan
menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu
mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali
sekadar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf
(sindiran yang baik). Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap
hati) untuk beraqad nikah sebelum habis 'iddahnya." (Al
Baqarah: 235)

Khitbah, meski bagaimanapun dilakukan berbagai upacara, hal
itu tak lebih hanya untuk menguatkan dan memantapkannya
saja. Dan khitbah bagaimanapun keadaannya tidak akan dapat
memberikan hak apa-apa kepada si peminang melainkan hanya
dapat menghalangi lelaki lain untuk meminangnya, sebagaimana
disebutkan dalam hadits:

"Tidak boleh salah seorang diantara kamu meminang pinangan
Saudaranya." (Muttafaq 'alaih)

Karena itu, yang penting dan harus diperhatikan di sini
bahwa wanita yang telah dipinang atau dilamar tetap
merupakan orang asing (bukan mahram) bagi si pelamar
sehingga terselenggara perkawinan (akad nikah) dengannya.
Tidak boleh si wanita diajak hidup serumah (rumah tangga)
kecuali setelah dilaksanakan akad nikah yang benar menurut
syara', dan rukun asasi dalam akad ini ialah ijab dan kabul.
Ijab dan kabul adalah lafal-lafal (ucapan-ucapan) tertentu
yang sudah dikenal dalam adat dan syara'.

Selama akad nikah - dengan ijab dan kabul - ini belum
terlaksana, maka perkawinan itu belum terwujud dan belum
terjadi, baik menurut adat, syara', maupun undang-undang.
Wanita tunangannya tetap sebagai orang asing bagi si
peminang (pelamar) yang tidak halal bagi mereka untuk
berduaan dan bepergian berduaan tanpa disertai salah seorang
mahramnya seperti ayahnya atau saudara laki-lakinya.

Menurut ketetapan syara, yang sudah dikenal bahwa lelaki
yang telah mengawini seorang wanita lantas meninggalkan
(menceraikan) isterinya itu sebelum ia mencampurinya, maka
ia berkewaiiban memberi mahar kepada isterinya separo harga.

Allah berfirman:

"Jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu
mencampuri mereka, padahal sesungguhnya kamu telah
menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang
telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu
memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan
nikah ..." (Al Baqarah: 237)

Adapun jika peminang meninggalkan (menceraikan) wanita
pinangannya setelah dipinangnya, baik selang waktunya itu
panjang maupun pendek, maka ia tidak punya kewajiban apa-apa
kecuali hukuman moral dan adat yang berupa celaan dan
cacian. Kalau demikian keadaannya, mana mungkin si peminang
akan diperbolehkan berbuat terhadap wanita pinangannya
sebagaimana yang diperbolehkan bagi orang yang telah
melakukan akad nikah.

Karena itu, nasihat saya kepada saudara penanya, hendaklah
segera melaksanakan akad nikah dengan wanita tunangannya
itu. Jika itu sudah dilakukan, maka semua yang ditanyakan
tadi diperbolehkanlah. Dan jika kondisi belum memungkinkan,
maka sudah selayaknya ia menjaga hatinya dengan berpegang
teguh pada agama dan ketegarannya sebagai laki-laki,
mengekang nafsunya dan mengendalikannya dengan takwa.
Sungguh tidak baik memulai sesuatu dengan melampaui batas
yang halal dan melakukan yang haram.

Saya nasihatkan pula kepada para bapak dan para wali agar
mewaspadai anak-anak perempuannya, jangan gegabah membiarkan
mereka yang sudah bertunangan. Sebab, zaman itu selalu
berubah dan, begitu pula hati manusia. Sikap gegabah pada
awal suatu perkara dapat menimbulkan akibat yang pahit dan
getir. Sebab itu, berhenti pada batas-batas Allah merupakan
tindakan lebih tepat dan lebih utama.

"... Barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah
orang-orang yang zhalim." (Al Baqarah: 229)

"Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta
takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka
adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (An Nur: 52)

ISRA' SOSIAL & MI'RAJ RITUAL

ISRA’ SOSIAL DAN MI’RAJ RITUAL
By
M.Agus Salim
Setiap tanggal 27 Rajab, umat islam memperingati isra’ miraj nabi Muhammad SAW. Secara etimologis, isra’ berarti perjalanan pada malam hari. Jenis kalimat ini termasuk dalam katagori muta’ addi atau transitif, maka konotasinya adalah inisiatif Allah untuk” menjalankan” nabi pada malam hari. Adapun mi’raj berarti tempat naik.
Secara histories isra’ mi’raj adalah perjalanan suci nabi sebagai jamuan istimewa dari Allah atas musibah yang menimpa nabi pasca kematian orang yang sangat di cintainya, paman dan istrinya.
Jika di tarik garis lurus dari peristiwa fenomental ini,beberapa makna terkandung sebagai asupan sublemen hikmah bagi stamina spiritual kita ke depan, baik tataran moral maupun social akan di temukan.
Sebagaimana firman Allah “ kepada Allah naik semua kalimat yang baik dan amal soleh yang akan menganGkatnya”. (QS 35: 10) hanya kebaikanlah yang akan diterima oleh tuhan dan akan kekal karena di topang dan diangkat oleh amal shaleh atau karya nyata.
Relevansinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, para pemimpin baik formal maupun informal, hendaknya melakukan isra’ dalam bentuk sederhana berupa kontemplasi dan perenungan pada malam hari atas kondisi real rakyat yang menjadi tanggung jawab mereka. Ini juga bisa dalam bentuk inspeksi mendadak seperti yang dilakukan oleh umar bin khattab untuk mendengar secara langsung apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan rakyatnya. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus social atas konsekwensi kepemimpinannya.
Bagi nabi isra’ adalah membuka mata dan cakrawala betapa luas dan besar ciptaan serta amanat yang diberikan tuhan sebagai konsekwensi kedudukannya sebagai nabi terakhir,penutup dan penyempurna risalah islam. Sebuah perjalanan agung yang bernuansa religi dan cultural karena memuat tamsil dan replika kehidupan umat ke daepan yang harus diantisipasi dan di program secara baik.
Adapun mi’raj lebih bertendensi ritual. Ada semacam nuansa spiritual yang layak di capai para pencari hikmah kehidupan. Ada tahapan untuk mencapai puncak sidratul muntaha atau lotus kehidupan yang merupakan bentuk pengejawantahan darisklus alam dan proses aplikasi mata rantai tiga elemen agama yaitu islam, iman dan ikhsan.
Saat bertemu Allah di tempat tertinggi, nabi Muhammad SAWberkomonikasi langsung tanpa hijab dan diakhiri dengan negosiasi bagi pelaksanaan ritual termudah bagi manusia yaitu sholat. Kewajiban menjalankan perintah dari tuhan bagi umat islam ini akan mendapat balasan setimpal berupa pertemuan langsung dengan-Nya di surga nanti. Oleh karena itu, kewajiban itu baersifat permanent, selama hidup, shalat wajib dilaksanakan.(QS 15:99)
Selama lebih dari 14 abad, terutama pada masa sekarang, nilai-nilai islam lebih terasa sebagi simfoni klasik yang enggan dijalankan pemeluknya. Aplikasi dan manifestasi ajaran islam kuang terealisasi dengan baik. Padahal inilah “harta karun” yang nilai intransitiknya tidak terhingga. Islam bukan sekedar pendapat, konsepsi, dan idealisme,tetapi juga amal shaleh dan praktek lapangan.
Yang diperlukan ke depan adalah adanya kesinambungan dan keseimbangan antara langit dan bumi. Jika konsep dunia- akherat(isra’ mi’raj) tidak ditakar dan di racik dengan baik , yang terjadi adalah krisis multidimensi di seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan beragama seperti yamg dialami bangsa Indonesia saat ini. Ada kelompok yang terlalau ke “kanan” sehingga kurang berpijak pada realita social-terlalu mi’raj. Di sisi lain ada kelompok yang terlalu isra’ ke “kiri”. Akibatnya, timbul kesenjangan yang sulit dipertemukan. Padahal, jauh sebelum manusia menunjukkan identitas masing-masing dengan label dan istilah yang kemudian justru menjebak mereka, Allah telah memberikan cap kepada umat islam sebagai ummatan wasathan alias komonitas tengah ( QS 2: 143 )
Jika kita renungi, akan disadari betapa entitas tengah sangat diperlakukan bagi terciptanya harmoni kehidupan penuh dengan nilai-nilai keadilan dan keseimbangan, yang tidak kebarat-baratan, tidak ketimur-timuran, tidak condong kekanan dan tidak pula ke kiri, serta tegak ditengah – tengah sebagai entitas yang tidak berat sebelah. Nilai-nilai ini mengilhami Harold bloom,seorang peneliti kitab suci dari kalangan yahudi, untuk menulis sebuah buku yang mengupas tentang kekaguman dia terhadap Al-qur’an yang berisi keseimabngan antara dunia dan akherat. Sebelumnya dia meneliti berbagai kitab suci dari berbagai agama dan aliran. Bloom terperangah ketika membaca ayat 35 surat an-Nur yang memuat untaian kalimat universal penuh makna, nuur’ala nuur (cahaya diatas cahaya) dan Allah akan memberikan cahaya-Nya kepada siapapunyang Dia kehendaki. Cahaya tersbut dinyalakan dari pohon yang tidak tumbuh dari barat maupun timur( la syarqiyah wala gharbiyyah ) bloom meyakini bahwa ajran islam memang sarat dengan muatan nilai keadilan dan keseimbangan.
Semoga dari isra’ mi’raj kita bisa memetik hikmah dan makna yang terkandung di dalamnya sehingga kita bisa menempat segala sesuatu pada tempat yang semestinya serta mempersepsikan suatu masalah sesuai dengan porsi dan proporsi sebenarnya agar tercipta entitas tengah yang benar-benar menjadi rahamatallil’alamien.

TANDA-TANDA QIAMAT SUDAH DEKAT

TANDA-TANDA HARI AKHIR DI DALAM AL QUR’AN

Tanda-tanda hari akhir di dalam Al Qur’an
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18)
Dari ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang kepada kita.
Hari Akhir itu dekat
Allah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari Akhir itu sudah dekat.
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya ... (QS Al Hajj: 7)
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik (QS Al Hijr: 85)
Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal, di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah suatu jangka waktu yang sangat pendek.
Keunggulan akhlakul Islam di dunia
Allah menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara murni, tanpa menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain selain-Nya dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi kekuasaan dan pengaruh.
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah Ku dengan tidak mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (QS An Nuur: 55)
Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang saleh (Surat Al Anbiya’: 105)
Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku (Surat Ibrahim: 14)
Allah pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang tinggi yang akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang menyimpang, dan pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam. Orang-orang kafir dan musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.
Terbelahnya bulan
Surat ke-54 di dalam Al Qur’an disebut 'Surat Al Qamar.' Dalam bahasa Inggris, qamar berarti bulan. Dalam beberapa hal, surat ini menjelaskan kehancuran yang menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth dan Fir’aun, karena mereka menolak peringatan para nabi. Bersamaan dengan itu, ada sebuah pesan yang sangat khusus disampaikan di ayat pertama berkenaan dengan Hari Akhir.
TTelah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qamar: 1)
Kata 'terbelah' yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna 'terbelah' lebih tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti 'membajak’ atau 'mencangkul' tanah.
Untuk contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran. (QS ‘Abasa: 25-29)
Jelas terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah 'membelah.' Kata ini berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.
Apabila kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali tanah di bulan, mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan mengumpulkan contoh batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.
Tanda-tanda yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu
Di berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW, disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Ketika kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa yang terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa kita tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk yang mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam.
Berbagai hadits yang digunakan di bagian lain buku ini nanti akan berisi informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hal ini.
Di sini, mungkin akan muncul keraguan di benak pembaca dalam hal kebenaran dan kesahihan hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini. Ada sebuah cara untuk membedakan hadits yang sahih dengan hadits yang palsu. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna.
Sejumlah ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang ahli tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa hadits tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits tersebut.
Sebagian tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam. Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah Hari Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:
Tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus. (HR Tirmidzi)
Dalam hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan sebagai waktu ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat. Tetapi, hal ini hanyalah tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan keadaan yang penuh berkah dan ridha-N berlimpahnya materi, perdamaian, dan keamanan.
Peperangan dan kekacauan
Rasulullah SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya, “Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR Bukhari)
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)
Apabila kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan di wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan yang mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja, dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam sejarah.
Berbagai pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk) adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai belahan dunia. Di berbagai tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir, dan banyak lagi lainnya, berbagai masalah terus merongrong kemanusiaan.
Contoh lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara dengan peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional. Seperti yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini, berbagai tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua abad kedua puluh.2 Bahkan dapat dikatakan bahwa teror adalah sebuah ciri khas abad kedua puluh.2 Berbagai organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai tindakan kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam sejarah dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror berulang-ulang telah menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah tertumpah dan orang-orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya telah telah dibantai atau terbunuh.
Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana
Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Kehancuran kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana alam. Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan senjata modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini telah menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya. Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang paling menderita karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang Dunia II yang belum ada bandingannya adalah salah satu contohnya. Dengan penggunaan bom atom di perang terbesar di dunia itu, Hiroshima dan Nagasaki hancur total. Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita berbagai kerusakan.
Pada beberapa tahun terakhir, angin topan, badai, angin puyuh, dan berbagai bencana lainnya menimbulkan akibat merusak atas benua Amerika dan juga beberapa tempat lain di dunia. Selain itu, banjir telah menyebabkan timbunan lumpur yang menutupi berbagai pusat pemukiman penduduk. Kemudian, gempa bumi, letusan gunung, dan gelombang pasang air laut juga telah menyebabkan kehancuran yang besar. Oleh karena itu, seluruh kehancuran yang terjadi pada kota-kota besar karean bencana-bencana ini adalah suatu tanda penting dalam setiap peristiwanya.
Gempa Bumi
As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari)
Ada dua hadits besar sebelum hari hisab ... dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)
Dalam beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi berulang-ulang, dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh American National Earthquake Information Center (Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan 20.832 gempa bumi telah terjadi di berbagai tempat di dunia. Akibatnya, 22.711 orang diperkirakan kehilangan jiwanya.
Kemiskinan
Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-'ulum Wa-mubid Al-humum)
Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin. (HR Tirmidzi)
Yang jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW menjelaskan keadaan pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad sebelumnya, kita melihat bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang disebabkan oleh kekeringan, peperangan, dan berbagai bencana lain bersifat sementara dan terbatas di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, saat ini, kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan bersifat permanen den mewabah.
Di dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat memprihatikankan. Laporan terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari empat penduduk dunia hidup dalam 'penderitaan dan kekurangan yang tidak terbayangkan sebelumnya'. Sekitar 1,3 miliar manusia di dunia bertahan hidup dengan uang kurang dari $1 (sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar manusia di dunia saat ini bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600) sehari. Sekitar 1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.
Runtuhnya nilai-nilai akhlak
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas (Al-Haythami, Kitab al-Fitan)
Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)
Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria. (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)
Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)
Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR Bukhari)
Di masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat dunia. Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia, bahaya ini mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya ini adalah keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks pra-nikah dan di luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan peningkatan angka penderita penyakit kelamin, adalah sejumlah petunjuk penting dari keruntuhan nilai- nilai akhlak.
Hadits tentang penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an
Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas.... (HR Bukhari)
Akan ada suatu ujian kegelapan yang menakutkan yang akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu Daud)
Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur'an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari)
Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud)
Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari)
Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)
Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad)
Hari Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn 'Amr bin ‘Ash)
Munculnya nabi-nabi palsu
Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu Daud)
Para ahli telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme, dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi internet.
Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi
Allah tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat:
o Salah satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil;
… dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)
o Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.
… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)
o Pada ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa 2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan politik. Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas (mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu, terbukti bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa as, karena, seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an, mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS akan mengalahkan orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali ke bumi.
* Selain itu, Allah berfirman di dalam Qur'an bahwa seluruh Ahli Kitab akan meyakini 'Isa AS sebelum dia meninggal. Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS An Nisaa’: 159)
Kita mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji yang belum terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti setiap manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh Ahli Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan menaatinya ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan ini akan terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum Hari Akhir. Perkiraan ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas Ahli Kitab akan terpenuhi di Hari Akhir.
* Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS Maryam: 33)
Ketika kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam Surat Ali ‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke kehadirat Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan berkenaan dengan apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di ayat ke-33 Surat Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS. Kematian kedua ini mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke bumi kembali dan meninggal setelah hidup di sini selama beberapa waktu (Allah-lah Yang Lebih Mengetahui)
* Ayat lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS Ali ‘Imran: 48)
Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:
Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)
Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.
* Petunjuk yang paling menarik pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah: 'Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam...' Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat Allah pada Hari Akhir.
* Al Qur’an mengatakan hal berikut ini tentang ‘Isa AS:
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS Az Zukhruf: 61)
Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS hidup enam abad sebelum Al Qur’an diwahyukan. Oleh karena itu, ayat ini harus merujuk, bukan pada kehidupan pertamanya, melainkan pada kedatangannya kembali selama Hari Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam sangat menunggu-nunggu kedatangan ‘Isa as yang kedua kalinya itu. Kehadiran terhormat tamu yang diberkati ini di permukaan bumi akan merupakan tanda penting dari Hari Akhir.
Bukti lebih lanjut kedatangan kedua ‘Isa AS dapat ditemukan dalam penggunaan kata wakahlan dalam Surat Al Maidah 110 dan Surat Ali ‘Imran 46. Di kedua ayat ini, kita diwahyukan perintah berikut ini:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan, “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkanmu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa...” (QS Al Ma’idah: 110)
Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh.” (QS Ali ‘Imran: 46)
Kata-katanya hanya muncul di dua ayat ini dan hanya merujuk pada ‘Isa AS. Kata ini digunakan untuk menjelaskan usia ‘Isa AS yang cukup dewasa. Kata ini merujuk pada usia antara 30 dan 50, yaitu akhir masa pemuda dan awal usia tua. Para ilmuwan Islam setuju menerjemahkan kata ini merujuk ke periode setelah usia 35 tahun.
Para ilmuwan Islam meyakini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mendukung bahwa ‘Isa AS diangkat ke sisi Allah ketika berusia muda, yaitu permulaan usia 30-an, dan ketika dia turun ke bumi kembali, dia akan berusia 40 tahun ketika tinggal dan hidup di permukaan bumi ini. ‘Isa AS akan berusia tua setelah dia kembali ke bumi, sehingga ayat ini dapat dikatakan merupakan sebuah bukti kedatangan kedua ‘Isa AS ke bumi.
Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS
Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)
Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)
Hari Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:
’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)

SUMMARY OF EFC

THEORIES OF TEACHING ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS

1. Piaget
The child as an active laerner wants to know every thing.
In this theory focusses on how young children function in the world around them and influence on their mental deveopment. There are two ways the development takes place, according to piagetian psychology. They are:
Assimilation takes place without any change to the child.
Accommudation involves the child with invironment.
A child as sense-maker means make sense of the world actively. The child wants to know and to do every thing. Children also seek the mesning of action made by peaople in their life or in their action. They attempt make sense of many things actively. Piaget belives that cognitive development consist of four main periods. They are:
Sensory motor stage
Concrete operator formal operation
Pre-operasional stage.
Children can use their coversattion among 11 – 13 years old
2. Vygotsky
Focused on:
The children as social means that he / she needs another people to help him/her.
The connection between people and culture context, in which they act and interact in sharing experience of zone of approximal development (ZPD)
The ability to learn through intruction and mediation.
Social culture
Adults Teacher
In the ZPD
Vygotsky states that it is very useful to measure the intelegence or ability of children and the intelegence of children can be measured by whar ihe children can do with their skills.
Teacher Interaction Peer Interaction
Interactive discourse
3. Bruner
Bruner says that language is the most important tool for cognitive growth and he also investigate how adults can help the children to solve their problem. Scaffolding is bruner’s theory, it means that scaffolding is explainig to students and interacting to students to communicate, in scaffolding is holistic and must permeate all aspects of scientific teaching, if we answer.

CHILDREN LEARNING ENGLISH

In learning English as the foreign language, the children also make errors which can be seen as a sign of afective learning. These errors give us evidence that firs and second language. Children are not just imitating what they hear, but they are working out how the language system operates.
Ability and Characteristic building in English
Contexts of learning English
We do not to be a translator of the language to the students.
The ideal situation for children learning a second language is by Spoker language (Language Accompanying Action).
Teaching using ‘chunks’ of language. The chunks will be the output of the student, how the students able to expressing their feeling in English.
We used the simple ‘chunks’ of language (daily used). It is not for examples:
See you tomorrow
Good bye
Good night
What is your name?
Children as language learners
The ways to learn a language fast for learners:
Using language creativity
Going for meaning
Using ‘chunks’ of language
Having fun
Joining in the action
Talking their heads off
Feeling at home
How teacher belief about learning affect their learning
We may not be aware of how our beliefs affect the way
We respond to other people or the way we teach
There are ten principles for teaching English to young learners:
Stars where the child is
Encourage social interaction
Support negotiation of meaning and collaborative talk
Allow children to be active participants in the learning process
Pitch input within the zone of proximal development
Introduce language at discourse level
Plan meaning full and purpose full activities within a clear family context
Help learners to become more independent and autonomous
Develop a supportive, non-three a thing, enjoy able learning environment
Test and assess in the way what we teach
From those teaching-learning process will live, because there are interaction among teacher and students. Beside that, teacher is able to create condition for young learners:
Create a real need and desire to use English.
Provide suffient time for English
Provide exposure to varied and meaningful input with focus on communication.
Provide opportunities for children to experiment with their new language.
Provide plenty of opportunities to practice and use the language in different contexts.
Create a friendly atmosphere.
Provide feedback
Help children notice the underlying pattern in language.

LEARNING LANGUAGE THROUGH TASKS AND ACTIVITIES

We know that children as active learners will find a meaning of activity given to them. Children will work hard to find the meaning of whatever their teacher say to them. Someimes teacher does not notice children’s confusion; the children act it as if they understand the lesson. Actually, the teacher must have goals so that they can teach the children being active students in classroom.
The demands for chaildren can be divided in two catagories:
Cognitive demand means that this demand relates to concepts and understanding the world and people.for examples:
Understanding the way the grid works to show times action.
Work left or right across columns and top to bottom from one row to next.
Understand that one’s appears in each pictures
Understand that the picture show past action
Recognice the key action in each pictures
Language demand means that relates how to use foreign language, and how to use mother tongue in connection between learning and foreign language. For example :
Find the vocabulary to describe each action
Put the words together in the right order
Pronounce the words
Give correct stess and intonation to words and sentence
Understand teacher’s instruction, explainition, and feedback.
The key features of classroom tasks:
Have a unity and coherence
Means your task not only one activity, and between those activity
Should be as a bridge.
Using transition signals and link between are and the next activity.
Purpose and meaning (for children)
Means having a clear meaning weather they like to study.
Clear learning goals
Is something you have to consider as a teacher (after the class)
Beginning and end
E-g: When we conduct a game, there are two groups and we can announce who the winner is.
Involve learners actively
Create an activity that the children cannot involve actively
No physical movement makes the students bored.
There are six types of task support:
Cognitive Demand
It relates to the movement and some clues, what the movement to be e-g (how to understand a picture)?
Picture and speech buble should not make the students confuse. If it is about past event, we can give the date.
Language Demand
Give the student vocabulary or some words, pronounce by repeat, and repeat it again.
e-g: - Repair - Watch - Play Past + ed
- Pray - Ride - Study
Metalinguistic
Dealing with linguistic Talking about new language, clear explanations.
Involuement demand
Come from content and activity that is easy for the learners to engage with them.
e-g: Links to child’s interest and concerns.
Interactional Demand
Come from the type of interaction
e-g: Individual, pair or group work.
Physical Demand
Match to level of fine motor skills development.
Teacher tends to give activities or task by copying.
e-g: to write or draw
Task support and demand, they should be balance.

LEARNING THE SPOKEN LANGUAGE

There are two guiding principles for teaching spoken language, they are:
Meaning must come first, children drive to find meaning. As we know that children actively construct the meaning of context from their experience. When children are infant, they already try to communicate with other people about anythings and they also deveop their vocabulary, knowlegdge and experience wil make children to more understandable in learning language.
Learning discourse skill, actually children need to participate in discourse in order to build up their knowledge and skill. In this case, there are uses of discourse.
Discourse is constrasted with text to emphasize the use of language.
Discourse is contrasted to sentence.
To be effective spoken language, the students need to be able to adapt and adopt their oral language techniques and content to whatever social context they find themselves in. To ensure students develop these strategies, the skills and processes of listening and speaking must be understood, modeled, taught and practised within the classroom. Such as:
Encourage students to bring their ideas and background knowledge into class learning activities.
Establish strategies to manage all forms of communication to ensure all students have fair and equitable opportunities to develop their interpersonal speaking and listening skills, eg. large and small group discussions.
Provide opportunities for speaking, discussion, and expression of ideas, experiences and opinions across the whole curriculum. This will involve a range of experiences in which the size and type of audience, the situation and purpose will all vary.
Be a responsive listener to students' talk

LEARNING WORDS

In learning words, teacher must have strategies in which the strategies are absorbed or understood easily by students. The teacher also must know the level of children in learning language.
According to Wells, there are levels of learning language
Level of language learners
1. PERFORMANCE LEVEL
SD
2. FUNCTIONAL LEVEL
SMP
3. INFORMATIVE LEVEL
SMA
4. EPISTEMIC
MAHASISWA
Performance, it means children learn language with accompanying action / scaffolding. In this level, teacher can use media, according to Nation (1990) listed basic technique of explaining the meaning of new words.
By demontrasion picture:
Using an object
Using a cut-out picture
Using gesture
Performance action
Photographs
Drawing and or diagram on the board
Picture from books, TV, Video or Computer
By verbal explainition:
Analytical definition
Putting in a context
Translating
Functional, in this level focuses on transactional: opening (introduction, bussiness) and closing.
Informative, in this level focused on how to explain, to inform, and to speak.
Epistemic, in this level does not only performance, functional, and informative (complext) but also language as reflection written.
Language Acquisition Process
Spoken Language accompanying action
SD
SMP
SMA
PT/MAHASISWA
Language as reflection written

LEARNING GRAMMAR

Language is closely related to the human thought because language is actually the realization of what one is thinking or the oral representation of human thought. We cannot think without language, it is because we use language in our mind when we are thinking. Thus, since human behavior, habit and customs are underlined by way of thinking. Language is closely related to those behavior, habits and customs. In learning language, there are many rules to get a good sentence which is usually called grammar:
According to Johanna S. Destetafano (1977: 13) in the language, the learner and the school, said:
“Grammar is often used to refer to the forms students use in their speech and writing”
From those definitions, it can be said that grammar is used on what people do when they speak in their language – create sentences that are recognized as particular language.
Several starting points for thinking about grammar and young learner:
Grammar is necessery to express precise meaning in discourse.
Grammar is closely into vocabulary in learning and using the foreign language.
Grammar learning can evolve from the learning of chunks of language.
Talking about something meaningful with the child be a useful way to introduce new grammar.
Grammar can be thought with out technical label.
Many people are lazy to study about grammar because grammar is a set of word form and rules usage. Include teacher, they assume that students will absorb grammar rules as they hear, read and use the language in communication activities. This approach does not allow students to use as one of the major tools, they are as learners. The students need guide to understand what grammar is and how it works in the language. It means how to make sentences or phrases.
Cameron (2001), grammar does indeed have a place to young foreign language learners. The best help to develop children’s grammar in the foreign language is not by teaching grammar directly, but by being sensitive to opportunities for grammar learning that a rise in the classroom. Be a grammar-sensitiv teacher.
The goal of grammar to carry out students’s communication purposes:
Students need overt instruction that connects grammar point with larger communication contexts. Be providing example.
Students do not need to master ever aspect of each grammar point, only what they are relevant to immediate communication task.
Error correction is not always the first teacher’s responsibility.
Conclussion:
Grammar is central to teaching and learning of language. It is also one of the more difficult aspects of language to teach well.

LEARNING LITERACY SKILLS

Literacy means able to read and write, when it is put in discourse (text both spoken and written)
Literary is the use of socially, historically, and culturally situated practice of creating and interpreting meaning through texts.
According to the Government Regulation PP No. 19, 2005. Language education should develop Language Competence with special emphasis on reading and writing according to the literacy level-set up for every level of education.
Literacy levels:
Per formative level (SD)
Function level (SMP)
Informational level (SMA)
Epistemic (College)
In teaching literary skills, the teacher should not focus on phonic and do not really emphasize on it.
E.g.: Teach alphabet by reading aloud and whispering.
A: Apple
B: Banana
The first source for very young beginners is listening (with language accompanying action) they try to get as much as information (absolving knowledge), when get the point answer by gestures Yes/No.
Talking about literacy skills for children, remember that the purpose is creating classroom discourse school discourse
Per formative level, (language accompanying action) learners can:
Use English to accompany actions
Participate in classroom and school interaction
Recognize simple written English

LEARNING THROUGH STORIES

In learning through story teacher gives efforts to the students by giving questions about the story. In telling stories teacher should use his/her own word and it must be followed by action because the words in the text so hard to children to understand. Here the teacher dominates the class.
There are some ways in learning through stories:
Parallelism Pattern language repetition
Rich vocabulary learning vocabulary from stories through reading stories
Learning vocabulary from stories through listening
Alliteration
The use of words that have the some initial consonant
Contrast
Different between character, action, or setting in the stories for children
Metaphor
The character-telling story to the student in metaphor words. E.g.: beautiful girl
Intertextuality
Children should write about what they have talked about or read about
Narrative/dialogue
Teacher gives the messages from the text of story by doing tell
Action Give question
Quality of good stories
Stories must simple
Have character and plot that engages children
Comprehensible for children
Include fantastical beings or animals in imaginary words
Have qualities of content, organization, and suitable language use
There are three steps of language learning tasks using the story:
Preparation activity brainstorming vocabulary
Core activity reading the story
Follow up activity vocabulary learning

CHILDREN FRIENDLY LEARNING RESOURCES

How are the resources used by the students? Resources are dealing with searching new information (target language), it can be inside and outside
Making and using your own resources
There are 2 resources are made by teacher for a lesson, they are worksheet and spinner.
Worksheet
Introduce daily activities
E.g.: I brush my teeth
The resources are calendar, picture, cards, etc
Group and drill
The resource is pupils itself
Numbering and pictures
The resources are some card of pictures (numbered)
Choose an activity and name it
E.g.: Pupils guess the activity
The resource is pupils itself
Matching pictures and sentences strips
The resources are sentences strips and pictures
Song about daily activities
The resources are pupils
Worksheet read and fills in the blank with the correct word the resource are worksheet.
Spinner
It is consist of some pictures
Telling story (spinner with picture of six different characters on it)
E.g.: A monkey, a dog, a boy, a girl, a women, etc.
Question word (spinner with a question word written on each section)
E.g.: What, when, where, why, how, yes, or not.
Parts of the body (spinner with pictures of part of the body)
E.g.: leg, hand arm, head, finger, eyes, etc.
Using pupils as resources
They can act as partner for other children to practice language
They can act as tutors to help each other to learn English
They can act as models or demonstrators to help you show other children what to do
Organizing resources in ways, which involve pupil
The teacher gives discussion material in each group. Then she comes to every group to ask for what the student have discussed. By this, the students get using the language through interaction between student and other student, and student with their teacher.
The use of classroom display to create an attractive and dynamic learning environment
Classroom display creates a stimulating environment that attracts and motivates for learning.
E.g.: the teacher gives a picture (for example about holiday) then the teacher asks the students about the situation of the picture with some options. Next, the teacher asks the students, what they have to bring when they go to the beach.

THEME-BASED TEACHING AND LEARNING

Theme-based teaching and learning can be taught in an integrated way, without being separated in subject areas that have to be taught at specific time by separate teachers. Teacher must be mastery all study. It main that purpose of theme-base teaching and learning to get a good condition in learning teaching process / conducive of situation in classroom.
Planning theme-based teaching learng.
Advance VS online planning
Finding at theme.
Planning content (Cameron; 2001: 188-189)
Planing language learning tasks ( Cameron; 2001: 190)
As a teacher, we have to able creating the theme based teaching and learning. Theme based is a teaching learning process in which all the subjects covered in a topic and done by a teacher (guru kelas) it is too demanding
For example: the topic is potato. It is also talking about:
Geography (PKPS)
The students should be able to draw a map from their house to market. (They do not really fax attention to the direction because children usually cannot do it)
Math
The students should able to count.
E.g.: How many potatoes are there in the picture? (Number)
Art
They should be able to draw and coloring a potato
Technology
Vegetable vehicle
History
Where the potatoes come from? etc
The problem is some times the teacher forgets the vocabulary, the grammar implicitly
The point is ‘chunk’ of language (the dominant thing of theme based teaching and learning)
The procedures of creating theme, based teaching and learning:
Think first what the purpose of each subject based on the syllabus of all subjects (all item)
Select an interesting topic
Students can suggest any topic
Make a list so the theme will not be similar
The teacher should be able to know all the curriculum subjects.
Match the theme with the subjects

ASSESSMENT AND LANGUAGE LEARNING

Assessmen is used how asses the students, it means the gathering of information for specific purpose, it determines how well an individual child or a group of children are doing. Assessment should measure what students will do and what they know rather than measure what they are not able to do and do not know.
From those explainition, it can be concluded that assessment is used to measure the students’ willingness with many methods the teaher can teach to students, so the students can learn as what they want, such as using media game, pictures etc.
Concepts of assessment:
Validity, it measures the skill. It is supposed to measure with spesific group of learners. Pay attention to learners who will be making the test.
Realibility, the tests are realiable, if the results are consistent over a period. It means that the results are consistents / realiable.
From all explainition above, it can be concluded that Theories of Teaching English for Young Learners are:
Theory of Locke
Locke said that children like a piece of paper (blank slate). As teacher, we have to stimulate the students like blank slate.
Theory of Piaget Children as active learners
We have to teach where the children are.
The implication of Piaget’s theories:
Practice in the classroom
The children give respon about the room and what the teacher said
Teacher use book with picture
Theory of Vygotsky
Children as social being, means when the child learn, they are not alone, but they learn with their parent, friends and teacher.
The implication: words and meaning
Theory of Bruner Scaffolding talk
Means the language used by teacher to manage the classroom (Teaching-Learning process)
There are some ways to create interesting activity:
Using ‘chunks’ of language
Pre fabricated expression put in the context
Language accompanying action
(ZPD)
According to wells, there are four steps to learn English:
Permormative level Elementary School
Functional level Junior High School
Informational level Senior High School
Epistemal level College Students the students
Able to transfer the knowledge using English
Language Acquisition Process
Spoken Language accompanying action
SD
SMP
SMA
PT/MAHASISWA
Language as reflection written

JAM PIKET ORGAN TUBUH

JAM PIKET ORGAN TUBUH
LAMBUNG
Jam 07.00 - 09.00Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk prosespembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuansebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang bergunasegera terserap tubuh.
LIMPA
Jam 09.00 - 11.00Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untukenergi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsilimpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani.
JANTUNG
Jam 11.00 - 13.00Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olahfisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah .HATIjam 13.00 - 15.00Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpuldalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsihati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.
PARU-PARU
Jam 15.00 - 17.00Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untukproses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru
GINJAL
jam 17.00 - 19.00Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karenaterjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.
LAMBUNG
Jam 19.00 - 21.00Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makan yangsulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan
LIMPA
Jam 21.00 - 23.00Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan prosesregenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.
JANTUNG
Jam 23.00 - 01.00Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur,apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.
HATI
Jam 01.00 - 03.00Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasilmetabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin padakotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.
PARU-PARU
Jam 03.00 - 05.00Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racunpada organ paru-paru, apabila terjadi batuk, bersin-bersin dan berkeringatmenandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untukolah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.
USUS BESAR
Jam 05.00 - 07.00Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan
BAB secara teratur::
Semoga bermanfaat::

DO'A


Aku Memohon Kepada-MU...Ya Allah...Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu,aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu,dan aku berlindung dengan-Mu dari-Mu.Ya Allah...sesungguhnya aku pasrahkan diriku kepada-Mu,aku hadapkan wajahku kepada-Mu,aku serahkan urusanku kepada-Mu,aku sandarkan punggungku kepada-Mu,tidak ada tempat bersandardan tempat menyelamatkan diri dari-Mu kecuali kepada-Mu.Ya Allah...dengan pengetahuan-Mu tentang yang ghaibdan kekuasaan-Mu atas segala makhluk,hidupkan aku jika Engkau mengetahui bahwahidup itu lebih baik bagikudan wafatkan aku jika mati itu lebih baik bagiku.Aku memohon kepada-Mu perasaan takut kepada-Mubaik dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan.Aku memohon kepada-Mu ucapan yang benarketika ridha maupun marah.Aku memohon kepada-Mu kesederhanaanketika miskin maupun kaya.Aku memohon kepada-Mu kenikmatan yang tiada habis.Aku memohon kepada-Mu penyenang hati yang tiada terputus.Aku memohon kehidupan yang ringan setelah kematian.Aku memohon kepada-Mu kelezatan memandang wajah-Mu.DanAku memohon kepada-Mu kerinduan berjumpa dengan-Mutanpa kesengsaraan yang membahayakandan tanpa fitnah yang menyesatkan.Ya Allah...Hiasilah kami dengan perhiasan imandan jadikan kami orang-orang yang memberi petunjukdan yang mendapat petunjuk.Amien.