Sabtu, 14 Juni 2008

HIKMAH BERWUDHU

Bismillahirrahmaanirrahiim
Berikut ini adalah hikmah yang dapat kita peroleh dari wudhuseperti yang diuraikan Imam Al-Ghazali dalam bukunya "Ihya Ulumuddin".
Mudah-mudahan Allah swt selalu mencucurkan rahmat-Nya.Banyak di antara kita yang tidak sadar akan hakikat bahwasetiap yang dituntut dalam Islam mempunyai hikmahnya yang tersendiri.
Hikmah Berwudlu:
1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, "Ya Allahampunilah dosa mulut dan lidahku ini "Penjelasan : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang takBerfaedah.
2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah,putihkanlah mukaku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".Penjelasan : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri.
3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, "YaAllah, berikanlah hisab-hisab ku di tangan kanan ku ini"Penjelas an: Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangankanan.
4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan, "YaAllah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiriku ini".Penjelasan : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangankiri.
5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah,lindungilah daku dari terik matahari di padang Masyar dengan ArasyMu"Penjelasan : Panas di Padang Masyar macam matahari sejengkaldi atas kepala.
6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,"YaAllah,ampunilah dosa telinga ku ini"Penjelasan : Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah,mendengar lagu- lagu berunsur maksiat.
7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan."YaAllah, permudahkan-lah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".Penjelasan : Ahli syurga melintasi titian dengan pantassekali.
8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu Dengan,"YaAllah,bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempatmaksiat"Penjelasan : Qada' dan Qadar kita di tangan Allah.Pernah kita terfikir mengapa kita mengambil wudhu sedemikianrupa?Pernah kita terfikir segala hikmah yang kita peroleh dalammenghayati Islam?Pernah kita terfikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umatIslam?
Bersyukurlah dan bertaubat selalu.

CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERPRINSIP

CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERPRINSIP
Stephen R. Covey
Dalam situasi bisnis sekarang ini tampaknya mudah sekali orang membenarkan cara-cara kasar demi tujuan baik. Bagi mereka, "bisnis adalah bisnis", sedangkan "etika dan prinsip terkadang harus mengalah pada keuntungan". Selain itu, banyak juga kita lihat para pelaku dan pemimpin bisnis yang tampak berhasil menumpuk kekayaan, namun di belakang kehidupan mereka tampak kacau dan mengenaskan. Padahal bila kita tinjau, hampir setiap minggu muncul teori manajemen baru, namun tampaknya sedikit sekali yang meninggalkan hasil yang diharapkan. Mengapa demikian?
Menurut Stephen R. Covey, penulis buku terkenal, "Seven Habits of Highly Effective People", dalam bukunya yang lain "Principle Centered Leadership", hal ini disebabkan mereka tidak lagi berpegang pada prinsip dasar yang berlaku di alam ini. Padahal hukum alam, berdasarkan pada prinsip, berlaku tanpa peduli apakah kita menyadarinya atau tidak. Oleh karena itu semestinya kita meletakkan prinsip-prinsip ini di pusat kehidupan, hubungan, kontrak-kontrak manajemen dan seluruh organisasi bisnis anda.
Covey percaya bahwa kesuksesan kita, baik pribadi maupun organisasi, tidak dapat diraih begitu saja. Kesuksesan harus datang dari "dalam diri" dengan berdasarkan pada apa yang kita pahami dan yakini untuk menjadi prinsip yang tak tergoyahkan. Dengan demikian kepemimpinan yang berprinsip memusatkan kehidupan dan kepemimpinan kita pada prinsip-prinsip utama yang benar. Artikel ini tidak membahas apa itu prinsip menurut Covey, namun meringkas ciri-ciri pemimpin yang berprinsip. Ciri-ciri dari pemimpin yang mendasarkan tindakannya pada prinsip. Dengan demikian setidaknya kita bisa mengenal bagaimana kepemimpinan yang berpusat pada prinsip itu. Ada delapan ciri-ciri pemimpin yang berprinsip.
1--Mereka terus belajar.
Pemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka. Di saat yang sama, mereka juga menyadari betapa lingkaran ketidaktahuan mereka juga membesar. Mereka terus belajar dari pengalaman. Mereka tidak segan mengikuti pelatihan, mendengarkan orang lain, bertanya, ingin tahu, meningkatkan ketrampilan dan minat baru.
2--Mereka berorientasi pada pelayanan.
Pemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan karier. Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka bisa menolong dan melayani orang lain. Inti kepemimpinan yang berprinsip adalah kesediaan untuk memikul beban orang lain. Pemimpin yang tak mau memikul beban orang lain akan menemui kegagalan. Tak cukup hanya memiliki kemampuan intelektual, pemimpin harus mau menerima tanggung jawab moral, pelayanan, dan sumbangsih.
3--Mereka memancarkan energi positif.
Secara fisik, pemimpin yang berprinsip memiliki air muka yang menyenangkan dan bahagia. Mereka optimis, positif, bergairah, antusias, penuh harap, dan mempercayai. Mereka memancarkan energi positif yang akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Dengan energi itu mereka selalu tampil sebagai juru damai, penengah, untuk menghadapi dan membalikkan energi destruktif menjadi positif. 4--Mereka mempercayai orang lain.
Pemimpin yang berprinsip mempercayai orang lain. Mereka yakin orang lain mempunyai potensi yang tak tampak. Namun tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat menemukan kelemahan orang lain. Ini membuat mereka tidak menjadi naif. 5--Mereka hidup seimbang.
Pemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. Mereka tidak menerima atau menolak sama sekali. Meraka sadar dan penuh pertimbangan dalam tindakannya. Ini membuat diri mereka seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak. Sebagai gambaran, mereka tidak gila kerja, tidak fanatik, tidak menjadi budak rencana-rencana. Dengan demikian mereka jujur pada diri sendiri, mau mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebagai hal yang sejalan berdampingan dengan kegagalan.. 6--Mereka melihat hidup sebagai sebuah petualangan.
Pemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini selalu sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman mereka datang dari dalam diri, bukan luar. Mereka menjadi penuh kehendak, inisiatif, kreatif, berani, dinamis, dan cerdik. Karena berpegang pada prinsip, mereka tidak mudah dipengaruhi namun fleksibel dalam menghadapi hampir semua hal. Mereka benar-benar menjalani kehidupan yang berkelimpahan.
7--Mereka sinergistik.
Pemimpin yang berprinsip itu sinergistik. Mereka adalah katalis perubahan. Setiap situasi yang dimasukinya selalu diupayakan menjadi lebih baik. Karena itu, mereka selalu produktif dalam cara-cara baru dan kreatif. Dalam bekerja mereka menawarkan pemecahan sinergistik, pemecahan yang memperbaiki dan memperkaya hasil, bukan sekedar kompromi dimana masing-masing pihak hanya memberi dan menerima sedikit. 8--Mereka berlatih untuk memperbarui diri.
Pemimpin yang berprinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia: fisik, mental, emosi, dan spiritual. Mereka selalu memperbarui diri secara bertahap. Dan ini membuat diri dan karakter mereka kuat, sehat dengan keinginan untuk melayani yang sangat kuat pula.
(Stephen R. Covey, Principle Centered Leadership)

7 GAYA HIDUP MENCEGAH PENYAKIT


7 Gaya Hidup Mencegah Sakit

Oleh : Dr. Handrawan Nadesul
Dokter Umum

Agar sehat, masyarakat butuh dua hal: pemerintah yang bijak dan tertib berpola hidup sehat. Untuk memahami pola hidup sehat, orang tak perlu menjadi dokter. Wawasan sehat diperoleh dari membaca, mendengar dan menyaksikan uraian kesehatan. Berikut ini beberapa di antaranya.
Orang suka bilang, "Saya tidak takut sakit karena saya punya uang untuk menyembuhkanya". Pikiran itu tidak sepenuhnya benar. Strategi yang bijak seyogianya bukanlah itu. Lalu bagaimana?
Tidak semua kesembuhan bisa dibeli dengan uang, selain tidak semua penyakit bisa sembuh tanpa menyisakan kecacatan atau kelemahan. Sikap kita terhadap ancaman penyakit, arifnya berikthiar agar jangan sampai jatuh sakit dan itu masih mungkin kita lakukan.
Ada cerita seorang miliader rela menyerahkan separuh hartanya untuk mengembalikan kondisi jantungnya yang sudah telanjur sakit. Sayang, seluruh hartanya pun tak sanggup mereparasi penyakit jantungnya karena sudah rusak, Uang sebanyak apa pun tak mungkin memulihkannya. Dari situ kita belajar bahwa untuk sehat perlu investasi, bukan sekadar ongkos.
Penyakit sendiri ada dua kelmpok. Yang bisa dicegah dan sebetuknya tak perlu terjadi, dan kelompok penyakit yang harus diterima saja (kelainan gen, cacat bawaan), tetapi bisa dijinakkan. Tubuh seseorang bisa menghadapi keduanya sekaligus.
Namun, seberap pun besar ancaman penyakit, asal tahu caranya tak perlu penyakit merongrong secara ekonomi, jasmani, maupun rohani. Cita-cita ideal itu, bukan mustahil bisa kita raih.
Semua penyakit yang bisa dicegah sesungguhnya tak perlu terjadi kalau kita mau berikthiar. Namun, lebuh separuh penyakit yang muncul sehari-hari adalah jenis yang sesungguhnya tak perlu terjadi. Hanya lantaran kita kurang memahami kiatnya, termasuk memahami nutrisim mencegah infeksi, dan membiarkan lingkungan merusak tubuh, yang tak perlu terjadi itu ternyata merongrong kita.
Salah satu ikthiar itu ialah sikpa ketaatan menjalankan pola hidup sehat. Kiat sehat paling populer dilakukan dengan menjalani tujuh kebiasaan pribadi (nadra B. Bellock dan Lester Breslow): (1) kebersihan pribadi (2) cukup tidur; (3) makan memadai; (4) tak lupa sarapan; (5) menjaga berat badan ideal; (6) teratur bergerak badan; (7) jauhi rokok.
Kebersihan Pribadi
Bahkan di negara maju pun soal mencuci tangan yang benar masih perlu ditata ulang. Mengapa? Karena dari cuci tangan yang tidak benar berpotensi melahirkan banyak masalah kesehatan. Tanpa membasuh tangan dengan benar, kita menjadi sakit yang sebetulnya tak perlu terjadi.
Tak cukup tersentuh air belaka, membasuh tangan yang benar perlu sabun. Kebanyakan kita, alih-alih membasuh tangan secara sehat, sering-sering menyentuh penganan atau langsung duduk di meja makan sebelum tangan terbasuh sempurna.
Bila tangan tak bersih, penyakit perut (faecal-oral) muncul. Termasuk terancam kasus SARS, flu burung, influenza (bisa jadi berasal daari jemari yang menyentuh tombol lift, pegangan pintu, gagang telepon, perabotan di tempat umum, uang, bersalaman). Jemari tangan perlu dibuat steil dari kemungkinan tercemar seperti itu.
Kuman dan virus dari mana-mana umumnya berasal dari luar memasuki tubuh lewat makanan, minuma, liang hidung (mengupil), menggigit jari, menyuap makanan tanpa sendok, Atau makanan dan minuman sendiri (jajanan, restoran, warung nasi) sudah tercemar bibit penyakit sejak awal lantaran pembuat atau penyajinya tidak higienis (rata-rata berasal dari makanan-minuman jajanan mentah atau tidak panas).
Bibit penyakit juga bisa berasal dari pakaian, sepatu, sandal, rambut, setelah berpergian keluar rumah. Terlebih bila baru kembali dari tempat-tempat umum, pasar, rumah sakit, mal, kendaraan umum. Itu sebab penting membersihkan diri setiap kali habis berpergian. Menukar pakaian luar dan tidak membawanya ke kamar tidur.
Pulang daru berpergian biasakan sandal dan sepat ditinggalkan di luar kamar, kalau perlu langsung menyiram rambut (jika tidak mau keramas) karena di bagian-bagian itulah segala bibit penyakit dari udara, lantai, kemungkinan sudah melekat.
Perlu membasuh tangan sampai lengan, dan permukaan kulit yang bersentuhan dengan apa saja selama di luar rumah, serta membasuh muka, termasuk membersihkan liang hidung dengan air sabun. Pada bagian-bagian itu kemungkinan bibit penyakit selama berada di luar rumah sudah menempel.
Dengan cara itu serangan flu jenis apa saja serta ancaman semua penyakit saluran pernapasan maupun pencernaan bisa digagalkan. Ongkos menyembuhkan flu atau mencret memang tak seberapa, tetapi aktivitas harian kita jadi terganggu. Itupun kalau tak sampai komplikasi ke paru-pari, sinusitis, congek atau dehidrasi, sehingga harus masuk rumah sakit. Tak ada ampun bila SARS dan flu burung yang menyerang.
Cukup tidur
Kebutuhan tidur rata-rata sekitar 7-8 jam. Bahkan kuantitas semata, lebih mengejar kualitas tidur. Susah tidur atau tak bisa tidur merupakan bagian daru sejumlah penyakut. Bisa sebab penyakit fisik, lebih sering sebab penyakit jiwa. Namun, karena aktifitas pekerjaan atau mengabdi pada hiburan dan kepuasan diri (begadang nonton TV), orang cenderung menjadi kurang tidur.
Tidur bagian penting dari tubuh untuk memulihkan energi, selain mengganti bagian tubuh yang aus atau rusak. Bukan sekadar tidur malam ,sekarang terungkap kalauorang juga butuh tidur siang, Studi mutakhir mengungkap itu. Selain menambah bugar, tidur siang bikin panjang umur juga. Selain oleh penyakit, tidur menjadi tidak sehat juga bila alas tidur dan bantal tidak memenuhi standaar kesehatan. Gangguan punggung, leher, sehingga bangun tidur tidak bugarm bisa gara-gara kasur tidur atau bantal yang sudah tak memenuhi syarat.
Untuk memperoleh tidur yang sehat, biasakan jam tidur yang terjadwal. Tubuh kita bisa disetel untuk semua jadwal kegiatan harian, sehingga tertib kerja mesinnya, termasuk jadwal bangun tidur, waktu makan, waktu jeda, dan aktivitas seks juga.
Makan tiga kali sehari
Kesehatan kita ditentukan oleh apa yang kita makan juga. Bukan saja frekuensi, kecukupan tubuh akan semua zat gizi erlu terpenuhi porsinya. Semakin bervariasi menu harian, semakin memadai kecukupan zat gizi. Tubuh membutuhkan sekitar 40-an jebis zat gizi. Sebagian bersifat esensial atau tak bisa disediakan oleh tubuh, melainkan harus berasal dari makanan.
Kita butuh makan tiga kali sehari. Namun, bila pola makan harian kita bolak-balik hanya itu-itu saja lagi (monodiet), kecukupan tubuh akan semua zat gizi tidak terpenuhi.
Bukan pula porsi masing-masing zat gizi perlu tepat, kualitas menu juga ikut menentukan terpenuhi tidaknya kecukupan gizi tubuh kita. Bila menu harian tergolong ampas (junk food, menu siap saji), dan konsumsi itu berlangsung terus, lama-kelaman tubuh akan kekurangan gizi. Gejala orang modern kurang gizi terjadi sekarang ini, Itu maka produk suplemen makanan -minman sehat semakin banjir ditawarkan. Kalau saja kita tak keliru memilih menu.
Selain asap rokok, menu yang salah bisa menjadi penyebab kanker terbesar. Menu yang bijak itu proposional untuk masing-masing zat gizi yang tubuh butuhkan, dari bahan pilihan yang segar., tanpa pengawet, penyedap, pewarna, pemanis buatan (berbahaya), dan dikonsumsi tidak secara berlebihan.
Jadi tak cukup sekadar memenuhi nilai gizi saja bila menunya mengandung zat berbahaya. Apalah sayur mayur yang kita konsumsi tidak tercemar pestisida yang disemprotkan, sehingga orang perlu memilih tanaman organik yang bebas pestisida. Apakah dikulit buah yang kita gerogot tidak tersisa bahan kimia pengawet. Apa zat warna, penyedap, dan pengawetnya tidak berbahaya, dan dalam takaran yang diperkenankan?
Selain itu paakah men kita diolah secara benar? Apa kita gemar makan acar, ikan asin, beras putih (sosoh), air yang mengandung nitrat tinggi, atau oncom, kacang-kacangan yang tercemar jamur pembuat aflatoxin?
Bahaya menu mewah kaerna berisi lemak tinggi, tepung dan gula berlebihan, boros garam, tetapi rendah karbohidrat serta kurang serat, selain bahaya bumbu, penyedap, pengawet, dan pewarna serta zat kimia berbahaya lainnya.
Menu mewah juga berasal dari menu olahan, buatan pabrik yang tampak lebih memikat, lezat, tetapi bertabiat jahat buat kesehatan. Menu restoran siap saji, cenderung menjadikan lemak sebagai sumber kalori.
Lebih separuh porsi kalori diberikan oleh lemak dalam menu harian orang modern. Padahal, sehatnya jumlah kalori yang terbesar diperoleh dari karbohidrat (nasi, ubi, jagung, ketela). Selain itu, menu restoran dan menu mewah umumnya cenderung bukan barang segar. Selain kelewat lama diolah, bahan bakunya sudah lama disimpan, diawetkan, dan rusak oleh proses pemanasan selama dimasak.
Sampai usia lanjut tubuh memang terys membutuhkan protein. Protein hewani maupun protein nabati. Oleh karena protein hewani yang berasal dari daging merah (sapi, kambing, babi) banyak lemaknya, protein, lebih sehat diperoleh dari ikan (ayam, kelinci, kalkun yang tergolong daging putih). Ikan laut lebih baik dari ikan tawar, karena selain protein, minyak ikan omega-3 dan omega-6 dari laut dalam (deep sea) berkualitas sebagai antikolesterol juga.
Menu mewah cenderung memilih daging impor yang lebih mahal, meski tidak menyehatkan karena lebih banyak kandungan lemaknya. Dalam sehari, menu mewah rata-rata berisi sperlima ekor ayam potong atau daging yang setera, dan itu tidak menyehatkan.
Konsumsi gula orang modern cenderung terus meningkat, rata-rata 25 kg/kapita/tahun. Orang Amerika, Australia, dan Kuba bahkan mencapai 60 kg/kapita/tahun. Konsumsi gula berlebihan jelas tidak menyehatkan karena bikin kegemukan (obesitas), memperberat kencing manis dan penyakit metabolik lainnya yang tergolong sebagai "penyakit peradaban", yakni jantung, kanker, kelainan usus diverticulitis, maupun kanker perut.
Selain kelewat manis, menu mewah juga boros garam dapur. Rata-rata konsumsi garam dapur menu kita sepupuh kali lipat kebutuhan tubuh. Bisa jadi itu sebabnya kasus hipertensi meningkat di kalangan pemuja menu mewah, selain berbuntut kencing manis juga. Kita tahu kegemukan memicu munculnya diabetes, selain bangkitnya kanker payudaram prostat, atau usus.
Mengapa? Karena menu mewah (yang rata-rata diolah high refined diet) akan mengubah flora (kuman penghuni) usus, dan merusak zat-zat pencernaan, sehingga berubah menjadi pemicu kanker (karsinogenik). Hal yang sama terjadi bila kita sering sembelit.
Bila tinja berada lebih maka di dalam usus, bakter usus berpeluang mengubah zat di sana menjadi karsiogenik. Kekurangan serat (fiber) dalam menu harian orang modern membuat rata-rata orang jadi sembelit dan tinggi angka kanker ususnya.
Menu berlemak tinggi juga mengubah komposisi bakteri usus, sehingga berubah menjadi zat karsiogenik sang pencetus kanker usus. Menu berlemak tinggi juga mengubah keseimbangan hormon seks di dalam tubuh, sehingga tubuh lebih sensitif terhadap cetusan kanker payudara.
Kita tahu, menu harian modern cenderung memakai campuran bahan kimia seperti formalin, pemanis buatan, sakarin, aspartam, penyedap buatan, selain zat warna (tekstil rhodamin B), yang berefek buruk terhadap kesehatan. Efeknya mungkin tidak langsung nyata, melainkan karsinogenik bersifat kumlatif setelah sekian puluh tahun dikonsumsi.
Kesehatan kita ditentukan oleh isi meja makan keluarga, selain oleh kebiasaan jajan atau memilih menu restoran. Kasus penyakit peradaban dagu berlipat (double chin), gara-gara lebih doyan menu restoran ketimbang menu rumah, Sesungguhnya semakin sederhana dan alami suatu menu, semakin harus dipilih karena menyehatkan.
Sarapan seperti menu pangeran
Betul. Sarapan mestinya lebih lengkap dari sekadar mengisi perut belakan. Mengapa? Tubuh membutuhkan kelengkapan zat gizi agar kerja mesin tubuh seharian berlangsung optimal. Kekurangan protein, mineral, dan zat gizi esensial yang tubuh butuhkan dari sarapan, tak tergantikan oleh makan siang dan makan malam kalau sarapan seadanya.
Agar tubuh bugar, sarapan memang perlu lengkap dan memadai (menu seimbang). Kinerja harian akan rendah saja bila tidak sarapan atau sarapan ala kadarnya saja, termasuk prestasi anak di sekolah.
Menjaga berat badan ideal
Berat badan dipertahankan agar senantiasa ideal. Parameter kelebihan atau kekurangan makan dilihat dari naik-turunnya berat badan. Untuk mengetahui berat badan ideal dapat dihitung dengan formula Body Mass Index. BMI = Berat badan (Kg) dibagi tinggi badan (M). Indeksnya berkisar 22-25. Lebih dari 25 dinilai gemuk dan kurang dari 20 dinilai kurus.
Seseorang akan menjadi gemuk kalau kelebihan kalori. Kelebihan kalori belum tentu berarti sudah kecukupan zat gizi bila menu tidak tergolong menu seimbang. Gemuk tetapi kurang gizi sering terjadi kini. Sudah disebut kalau kalori terbanyak dalam menu mewah diperoleh dari lemak (gorengan, gajih, santan), sedangkan dari menu tradisional diperoleh dari kelebihan makan nasi (ubi, ketelah, jagung, sagu).
Bergerak badan teratur
Tidak perlu berolahraga khusus, cukup bergerak badan. Jalan kaki masih tergolong yang terbaik. Bukan jalan kaki santai, melainkan tergopoh-gopoh (brisk walking), dengan laju 100 meter/menit atau 6 km/jam, selama 4-50 menit, 5-6 kali seminggu. Atau kalau menu dihitung nilai aerobiknya, diukur dari denyut nadi. Dinilai cukup bila tercapai nilai 6-80 persen dari (220-umur), dengan memperhatikan kondisi, dan ada tidaknya penyakit (jantung, diabetes).
Olahraga dan bergerak badan tidak menyembuhkan pembuluh darah yang sudah telanjur berkarat lemak (ateroklerosis), calon penyumbat pipa pembuluh koroner atau otak. Proses karat lemak itu sudah berlangsung sejak usia muda, berpuluh-puluh tahun apabila lemak darah (profil lipid) di biarkan tinggi (kolesterol).
Tidak merokok
Asap rokok tergolong karsinogenik kuat. Orang modern beresiko kena kanker dari asap rokok dan menu mewah. Tidak ada cara mengurangi risiko terkena kanker dari rokok kecuali berhenti merokok. Tidak juga dengan memilih rokok jenis mild.
Buat jantung, asap rokok ikut merusak pembuluh darah jantung, penambah tinggi hipertensi, dan efek bagusnya hanya memberi rasa segar (stimulasi otak). Merokok termasuk salah satu risiko terkena jantung koroner maupun stroke.
Perokok pasif sama berat, kalau bukan lebih berat dibanding perokok aktif. Perlu ditata ruang khusus merokok di setiap tempat-tempat umum. Kita juga tercemar ribuan zat dan gas di udara. Asap dan jelaga batu bara bila memasuk dengan campuran sulfur, asap mobil, gas CO, tumah hitam (timbel), selain ozon, dan hujan asam (akibat cemaran belerang).
Jadi, kalau ketaatan menjalani pola hidup sehat sudah tinggi sejak muda, dan sekarang pun belum terlambat memulainya, baik penyakit yang tak perlu terjadi maupun sekiranya membawa bakat terkena penyakut metabolik dan degeratif, tak perlu sampai menimpa diri kita. Berkat kencing manis dan darah tinggi mungkin tak perlu muncul. Begitu juga jika berbakat asam urat.
Dengan berpola hidup sehat sepanjang hayat, ada bonus umur lebih panjang dihadiahkan bagi hidup kita. Bukan saja tidak mati prematur dan bisa meraih umur yang lebih panjang, melainkan juga seperti cita-cita orang di negara maju kini, selain berumur panjang juga tetap sehat (healthy aging).
Tips Pola Tidur Sehat
"Akhir-akhir ini, semakin orang menyadari pentingnya arti kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan kebutuhan mutlak terutama bagi para pekerja keras seperti eksekutif atau profesional. Kebutuhan tersebut sama pentingnya dengan makanan bergizi dan olah raga. Bahkan lebih dari pada itu, kualitas pola tidur sehat adalah sumber kesegaran, daya konsentrasi, tenaga dan vitalitas yang membuat kita mampu untuk mengoptimalkan produktivitas dan prestasi kerja"
10 Tips Pola Tidur Sehat
Disiplin : Keteraturan Dan Keseimbangan
Olah Raga Secara Teratur
Kurangi Zat Perangsang
Ciptakan Ritualisme Dalam Tidur
Hindari Merokok
Hindari Minum Alkohol Berlebihan
Utamakan Kualitas Tidur, Bukan Kuantitas Tidur
Buat Rencana Kerja Sebelum Tidur
Jangan Berangkat Tidur Dalam Keadaan Lapar atau Kekenyangan
Gunakan Hanya Kasur Yang Ideal
Disiplin : Keteraturan Dan Keseimbangan
Cara terbaik menikmati istirahat malam adalah dengan selalu tidur pada waktunya. Jika tidur terlalu pagi dan bangun keesokan harinya, maka Anda akan mengalamni semacam gangguan yang biasanya dinamakan "jet lag". Seperti halnya orang yang baru pulang dari bepergian menggunakan pesawat udara dari negara dengan perbedaan waktu yang banyak. Agar "jam biologis" tubuh anda tetap, bangunlah pada waktu yang kurang lebih sama, tidak peduli apakah anda merasa cukup tidur atau tidak.
Usahakan untuk menjaga keteraturan dalam berangkat maupun bangun tidur baik pada hari-hari kerja, maupun hari-hari libur. Seandainya anda tidak tidur pada hari Sabtu malam tetapi baru tidur kemudian menjelang Minggu pagi, maka anda akan mengalami yang dinamakan "Insomnia Minggu Malam", dan yang terjadi adalah anda akan merasa demikian sulit memejamkan mata pada Senin dini hari, atau keesokan harinya - semakin dicoba, bahkan semakin sulit. Kalaupun hal ini terjadi misalnya anda harus bepergian jauh, maka satu-satunya jalan adalah mencari kemungkinan untuk anda "menebus"nya, sesudah itu kembalilah pada konsep keteraturan. Berangkat maupun bangun tidur sesuai jadwal yang telah anda tentukan sebelumnya dan makan seperti yang biasa anda lakukan.
Olah Raga Secara Teratur
Olah raga yang cukup dan teratur merupakan obat mujarab untuk menetralisir ketegangan yang anda alami baik ketegangan fisik maupun pikiran. Hal ini sedikit banyak akan membantu meningkatkan kualitas tldur anda. Biasanya orang yang berbadan bugar jauh lebih dapat menikmati tidur ketimbang mereka yang jarang berolah raga. Ini bukan berarti anda harus berolah raga sedemikian rupa sampai anda merasa kelelahan, cukup misalnya berjalan kaki selama 20 sampai 30 menit. Cara lain adalah dengan berenang atau bersepeda sedikitnya tiga kali dalam seminggu - paling tidak untuk menjaga kelancaran peredaran darah di jantung harus menjadi bagian dari aktivitas anda.
Jangan terlambat berolah raga. Bila ada urusan-urusan yang harus diselesaikan, sebaiknya gunakan waktu pada petang hari untuk menyelesalkan segala macam urusan anda setelah anda selesai berolah raga. Waktu yang ideal untuk berolahraga adalah pagi atau sore hail atau maksimum menjelang petang.
Kurangi Zat Perangsang
Orang-orang Amerika Utara cenderung mengkonsumsi kopi sampai dengan 400 juta gelas sehari. Belum lagi ekstra kafein dari teh, minuman cola, dan coklat. Kalau anda adalah seorang peminum kopi, sebaiknya anda minum kopi enam atau delapan jam sebelum waktu anda tidur. Biasanya efek rangsangan dari kafein akan bekerja sedikitnya dua sampai empat jam kemudian. Minum kopi pada petang hari bagi kebanyakan orang biasanya akan membuatnya sulit memejamkan mata saat berangkat tidur.
Kafein bukanlah satu-satunya pengganggu tidur anda. Tirosin, zat yang biasanya ditemukan pada coklat seringkali akan membuat jantung anda senantiasa berdebar-debar pada malam hari. Pil-pil untuk diet biasanya juga mengandung perangsang yang membuat anda sulit memejan-ikan mata. Ada jenis obat-obatan tertentu yang interaksinya juga terkadang berpengaruh pada pola tidur anda. Jika anda terpaksa harus minum obat-obat tertentu, mintalah petunjuk dokter apa dampaknya pada pola tidur anda.
Ciptakan Suasana Baik Dan Ritualisme Dalam Tidur
Jaga kelembaban atau suhu udara di kamar tidur anda sehingga anda merasa cukup nyaman. Ciptakan kondisi ruang tidur anda sedemikian rupa sehingga cukup memungkinkan untuk disinari oleh cahaya matahari.
Sebelum berangkat tidur, sebaiknya anda menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu pikiran anda. Seperti halnya anak-anak yang begitu mudah "berpindah alam" dengan melakukan aktivitas yang dilakukannya berulang-ulang seperti berdoa atau membaca buku cerita menjelang tidur, demikian juga orang dewasa.
Ritualisme dapat diaplikasikan dengan berbagai variasi misalnya meregangkan otot-otot, atau membasuh badan dengan air hangat. Atau Barangkali anda dapat pula mendengarkan musik lembut sambil membaca bacaan ringan. Jangan lupa juga untuk menyesuaikan cahaya atau penerangan dalam ruang tidur anda.
Jangan Merokok Menjelang Tidur
Nikotin sesungguhnya adalah zat yang memberi pengaruh lebih kuat ketimbang kafein. Dari beberapa studi yang dilakukan, perokok berat seringkali mengalami gangguan tidur. Hal ini disebabkan pengaruh nikotin.
Mereka yang rata-rata menghabiskan dua bungkus rokok setiap harinya hanya akan menikmati separuh dari waktu tidurnya dengan terjaga. Sebaliknya hasil studi lain menunjukkan mereka yang telah berhenti merokok, secara secara dramatis mengalami perubahan pola tidur yang lebih baik.
Jangan mengkonsumsi Alkohol Berlebihan
Alkohol konon adalah alat bantu tidur yang ampuh. Hal ini mungkin benar, akan tetapi yang perlu anda ketahui adalah bahwa kualitas tidur yang diperoleh tidaklah seperti yang diharapkan. Anda hanya akan menikmati tidur yang semu karena pada saat anda bangun anda akan merasa sedemikian lelah.
Malahan, bagi kebanyakan orang yang "berpenyakit" sulit tidur, terlalu banyak minum alkohol terkadang membuatnya sering terjaga pada malam hari.
Utamakan Kualitas, Bukan Kuantitas
Pernahkah anda merasakan atau membayangkan menikmati tidur "hanya" beberapa jam dengan baik tetapi dapat membuat anda merasa seperti tidur berjam-jam, sehingga pada saat anda bangun, anda bahkan tampak lebih bugar ketimbang mereka yang tidur bejam-jam tetapi dengan tidak memkmatinya. Manfaat lain bila anda mengutamakan kualitas tidur, tentunya anda akan mempunyai jam-jam ekstra untuk melakukan berbagal kegiatan.
"Pada umumnya, orang dewasa yang sering terkantuk kantuk pada siang hari, bukan menderita penyakit fisik maupun psikis, tetapi faktor penyebabnya justru biasanya adalah karena tidak dapat menikmati tidurnya dengan baik, walaupun memiliki jam tidur yang normal". Demikian Menurut Dr. Sonia Ancoli-Israel, Director of The Sleep Disorders Clinic, The San Diego Veterans Affairs Medical Center.
Memang, setiap orang mempunyai pola tidur yang berbeda-beda. Apabila orang lain membutuhkan delapan jam tidur, sementara anda hanya membutuhkan lima jam, janganlah kemudian menduga bahwa anda mengalami insomnia. Hal tersebut adalah wajar. Yang perlu anda ketahui, kasur atau tempat tidur adalah salah satu faktor dominan dalam menentukan kualitas tidur.
Buat Rencana Kerja Sebelum Tidur
Satu hal yang perlu anda lakukan menjelang tidur adalah pikirkan rencana-rencana apa saja yang sekiranya akan anda lakukan esok hari. Buatlah daftar sehingga memudahkan anda untuk mengingat kembali. Catatlah hal-hal yang membuat anda menjadi ragu atau khawatir dan langsung tuliskan beberapa kemungldnan atau alternatif pemecahannya. Apabila ada hal-hal yang membuat anda menjadi gusar, jangan sampai terbawa tidur, katakan kepada diri anda sendiri bahwa anda akan menyelesaikannya keesokan harinya.
Jangan Berangkat Tidur dalam Keadaan Lapar Atau Kekenyangan
Santap malam yang berlebihan biasanya akan memacu anda untuk terus bekerja, sehingga tanpa terasa waktu berjalan terus dan akhirnya anda mulai merasa lelah dan mengantuk, anda akan tertidur. Tetapi anda tertidur karena kelelahan dan bukan pada jam atau waktu anda tidur. Situasi yang demikian harus anda hindari. Hindari juga kacang-kacangan atau buah-buahan yang mengandung gas seperti durian. Hindari pula makanan-makanan kecil yang kandungan lemaknya cukup tinggi, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Bila anda sedang diet, jangan pergi tidur dalam keadaan lapar. Perut yang keroncongan justru akan menyulitkan anda untuk memejamkan mata. Untuk mengatasinya, makanlah atau lebih balk buah-buahan yang rendah kalori seperti pisang atau apel.
Gunakan Hanya Kasur Yang Ideal
a. Kasur lateks
lbarat olah raga seluncur es. Bila ingin berseluncur es dengan baik, anda tentu membutuhkan papan seluncur yang baik. Bila anda ingin tidur dengan baik, mutlak untuk anda menggunakan tempat tidur atau kasur yang baik pula. Di Indonesia, pada umumnya ada 4 (empat) jenis kasur.
Pertama adalah kasur kapuk, kedua adalah kasur busa poliuretan (sponge). Ketiga adalah kasur pegas dan yang terakhir adalah yang disebut dengan kasur lateks. Bila kasur kapuk menggunakan buah pohon randu sebagai bahan bakunya. kasur busa poliuretan (sponge) menggunakan busa kimiawi yang dinamakan "poliuretan", kasur pegas menggunakan perpaduan pegas dan poliuretan (sponge), maka kasur lateks menggunakan bahan baku alam berupa cairan lateks .(bahan dasar pembuat karet) yang diolah sedemikian rupa menyerupai busa dan memiliki berjuta rongga-rongga udara yang berfungsi untuk kesempurnaan sirkulasi udara.
Seperti halnya penggunaan kasur lateks di negara-negara di daratan Eropa maupun Amerika yang sudah sedemikian memasyarakat, di Indonesia juga sudah banyak orang Yang mengenal dan mengerti arti pentingnya manfaat kasur lateks dalam meningkatkan kualitas tidur mereka.
b. Delapan Keistimewaan
Ada delapan cirl paling menonjol dari kasur lateks yang tidak dimiliki oleh kasur jenis lain yang memberi kenyamanan yang prima dan tingkat higienitas yang tinggi.
Nyaman karena kasur lateks bersifat lentur (bukan empuk) dapat menopang secara sempurna mengikuti bentuk tubuh. Hal lni tentunya akan mencegah timbulnya nyeri pungg-tmg pada saat bangun tidur. Sangat higienis karena sifat dasar lateks itu sendiri adalah sebuah media yang terbukti menurut penyelidikan para ahli, tidak memungkinkan bakteri atau mikro-organisme hidup lebih dari 12 (dua belas) jam. Faktor lain yang membuat kasur lateks ini higienis adalah sifat lateks yang sejuk (tidak panas), karena pada dasarnya lateks tidak terpengaruh oleh perbedaan suhu udara dan kelembaban. Keuntungan lain dari kasur lateks adalah kemudahan perawatannya karena tidak perlu dijemur atau dibalik. Sehingga tidak ayal, untuk meningkatkan kualitas tidur, kasur tateks adalah pilihan terbaik.
Jadikanlah hal-hal tersebut di atas menjadi kebiasaan dan bagian dari gaya hidup anda karena kualitas hidup anda banyak dipengaruhi oleh kualitas pola tidur anda. Karenanya, jangan anggap sepele persoalan yang nampaknya sederhana yang dinamakan kualitas tidur.

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Sebuah kebahagiaan yang mungkin tak bisa diungkapkan dengan kata-kata manakala orang tua mendapati di hari tuanya perlakuan yang demikian istimewa dari anak-anaknya. Ketika ia mulai lemah dan mungkin sakit-sakitan, anak-anaknya dengan sabar dan penuh perhatian memberikan perawatan kepadanya. Ini semua tentu tidak didapat begitu saja, namun melalui pendidikan dan perjuangan yang panjang dari orang tua tersebut agar anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang shalih dan berbakti pada orang tuanya.
Sesosok anak tidak akan dapat terlepas dari ayah dan ibunya. Bagaimanapun keadaannya, ia adalah bagian dari diri keduanya. Dia adalah darah daging keduanya. Rahim ibu adalah tempat buaiannya yang pertama di dunia ini. Air susunya menjadi sumber makanan yang menumbuhkan jasadnya. Kasih sayang ibu adalah ketenangan yang selalu dia rindukan. Kerelaan ibu untuk berjaga membuat nyenyak tidurnya. Kegelisahan ibu menyisakan kebahagiaan untuknya.
Timangan sang ayah dirasakan sebagai kekokohan. Perasan keringat ayah memberikan rasa kenyang dan hangat bagi dirinya. Doa-doa yang mereka panjatkan menjadi sebab segala kebaikan yang didapatinya. Tak terhingga dengan hitungan jemari untuk merunut kembali segala kebaikan yang mereka curahkan untuk buah hati mereka.
Allah SWT menjadikan hak bagi kedua orang tua untuk diberikan bakti, kelembutan, penjagaan dan kasih sayang, dan Allah kuatkan hak ini dengan mengiringkannya setelah hak-Nya Subhanahu wa Ta’ala, karena hak orang tua mengandung pemuliaan dan pengagungan. Bahkan di dalam Kitab-Nya yang mulia termaktub berbilang ayat yang memberikan wasiat dan mendorong untuk berbakti kepada orang tua, serta menjanjikan banyak kebaikan bagi seorang yang berbakti dan mengancam dengan balasan yang akan menimpa orang yang mendurhakai ayah bundanya. (Wa bil Walidaini Ihsana, hal. 11)
Di antara sekian banyak ayat, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan beribadahlah kepada Allah, dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (An-Nisa: 36)
Dalam kalam-Nya ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk beribadah hanya kepada-Nya semata dan tidak menyekutukan-Nya, karena Dialah Al-Khaliq (Yang Menciptakan), Ar-Raziq (Yang Memberikan Rizki), Al-Mun’im (Yang Memberikan Nikmat), yang memberikan keutamaan kepada makhluk-Nya setiap saat dan setiap keadaan. Oleh karena itu, Dialah yang berhak untuk diesakan dan tidak disekutukan dengan sesuatu pun dari kalangan makhluk-Nya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu:
“Tahukah engkau, apa hak Allah atas hamba-Nya?” Mu’adz menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau (Rasulullah) berkata, “Yakni beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.” Kemudian beliau berkata lagi, “Tahukah engkau, apa hak hamba atas Allah bila mereka melaksanakannya? Allah tidak akan mengadzab mereka.” (HR. Al Bukhari no 5967 dan Muslim no. 30)
Setelah itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mewasiatkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, karena Allah jadikan keduanya sebagai sebab keluarnya seseorang dari ketiadaan menjadi ada. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/213)
Oleh karena itu, semestinya semenjak dini kedua orang tua mulai menanamkan hal ini kepada putra-putri mereka, mengiringi pengajaran tentang keimanan terhadap Rabb mereka. Inilah pula yang dilakukan oleh Luqman yang mengiringi wasiatnya kepada anaknya untuk beribadah kepada Allah semata dengan wasiat untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
“Dan Kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan payah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Luqman: 14)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk bersyukur kepada-Nya dengan melaksanakan peribadahan kepada-Nya serta menunaikan hak-hak-Nya, dan tidak menggunakan nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya untuk bermaksiat pada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan untuk bersyukur kepada kedua orang tua dengan berbuat baik kepada keduanya. Hal ini dilakukan dengan berucap lemah lembut, melakukan perbuatan yang baik, dan merendahkan diri terhadap mereka. Juga dengan memuliakan dan menanggung kebutuhan hidupnya, serta tidak menyakiti mereka dengan cara apa pun, baik dengan ucapan atau pun perbuatan. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 648)
Di dalam ayat ini pula Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut tentang pendidikan seorang ibu, kesulitan dan kesusahannya ketika harus berjaga siang dan malam. Penyebutan ini untuk mengingatkan anak tentang kebaikan seorang ibu yang telah diberikan kepadanya sebagaimana tersebut dalam firman Allah:
“Dan ucapkanlah doa: Wahai Rabbku, kasihilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah mendidikku semenjak kecilku.” (Al-Isra: 24) (Tafsir Ibnu Katsir, 6/192)
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pengajaran, bagaimana semestinya seorang anak bersikap terhadap kedua orang tuanya yang musyrik:
“Dan apabila keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak memiliki ilmu tentangnya, maka jangan engkau ikuti keduanya, dan pergaulilah mereka berdua di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Aku kabarkan padamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Luqman: 15)
Janganlah seseorang menyangka bahwa hal ini (mentaati perintah orang tua dalam kejelekan) termasuk kebaikan terhadap orang tua, karena hak Allah lebih diutamakan daripada hak siapa pun juga, dan tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam kemaksiatan terhadap Al-Khaliq.
Allah SWT tidak mengatakan, “Apabila mereka berdua memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang kamu tidak memiliki ilmu tentangnya, maka durhakailah keduanya.” Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan, “Jangan engkau ikuti mereka dalam perbuatan syirik mereka.”
Adapun berbakti terhadap mereka, maka engkau harus terus melakukannya. Oleh karena itulah Allah berfirman (وَصاَحِبْهُماَ فِي الدُّنْياَ مَعْرُوْفاً), yaitu pergaulilah mereka di dunia ini dengan penuh kebaikan. Adapun mengikuti mereka sementara mereka berkubang dalam kekufuran atau kemaksiatan, maka hal itu janganlah engkau lakukan. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 648)
Sementara itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak menyebutkan tentang ancaman durhaka kepada kedua orang tua. Bahkan beliau nyatakan bahwa hal itu termasuk dosa besar. Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu menyampaikan ucapan beliau ini:
“Tidakkah kalian ingin aku kabarkan tentang dosa besar yang paling besar?” Kami menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau pun berkata tiga kali, “Menyekutukan Allah dan durhaka terhadap kedua orang tua.” Semula beliau dalam keadaan bersandar, lalu beliau pun bangkit duduk dan mengatakan, “Ketahuilah, ucapan dusta dan saksi palsu! Ketahuilah, ucapan dusta dan saksi palsu!” Beliau terus-menerus mengatakan hal itu hingga aku berkata, “Andaikan beliau diam.” (HR. Al-Bukhari no. 5976 dan Muslim no. 87)
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu pun meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ancaman beliau:
“Nista dan hinanya! Nista dan hinanya! Nista dan hinanya!” Beliau pun ditanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang mendapati salah seorang atau kedua orang tuanya dalam keadaan lanjut usia, namun dia tidak masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim no. 2551)
Ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini merupakan dorongan untuk berbakti kepada orang tua serta menunjukkan besarnya pahala amalan itu. Di dalam ucapan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut didapati makna bahwa berbakti kepada kedua orang tua pada saat mereka telah lanjut usia dan lemah, dengan mencurahkan khidmat (pelayanan), nafkah ataupun lainnya merupakan sebab masuknya seseorang ke dalam surga. Barangsiapa yang meremehkannya, maka dia akan terluput dari masuk surga dan dihinakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Syarh Shahih Muslim, 16/109)
Sebuah kisah tentang bakti seorang anak kepada orang tuanya, yang amalan itu dapat melepaskannya dari belenggu musibah yang menimpa, disampaikan oleh Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Ada tiga orang yang sedang dalam perjalanan. Tiba-tiba turun hujan menimpa mereka hingga mereka pun berteduh di dalam gua di sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalam gua, runtuhlah sebuah batu besar dari gunung di mulut gua hingga menutupi mereka. Maka ada di antara mereka yang berkata kepada temannya, “Lihatlah amalan shalih yang pernah kalian kerjakan karena Allah, lalu mohonlah kepada Allah dengan amalan tersebut. Semoga dengan itu Allah akan memberikan jalan keluar kepada kalian.” Maka salah seorang di antara mereka berdoa, “ Ya Allah, sesungguhnya aku memiliki dua orang tua yang telah renta, dan aku pun memiliki istri dan anak-anak kecil. Aku biasa menggembala kambing-kambing untuk mereka. Apabila aku telah membawa pulang kambing-kambingku, aku biasa memerah susu dan aku awali dengan memberikan minum kepada kedua orang tuaku sebelum memberikannya kepada anak-anakku. Suatu ketika aku terlalu jauh menggembala sehingga belum juga pulang sampai sore hari, hingga kudapati mereka berdua telah tidur. Maka aku pun memerah susu sebagaimana biasa. Kemudian aku datang membawa susu perahan itu dan berdiri di sisi kepala ayah ibuku. Aku tak ingin membangunkan mereka berdua dari tidurnya dan aku pun tak ingin memberi minum anak-anakku sebelum mereka berdua, sementara anak-anakku menangis kelaparan di sisi kedua kakiku. Terus menerus demikian keadaanku dengan mereka hingga terbit fajar. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa aku lakukan semua itu untuk mengharap wajah-Mu, berikanlah jalan keluar dari batu itu hingga kami dapat melihat langit.” Maka Allah pun memberikan kepada mereka kelapangan hingga mereka dapat melihat langit kembali…” (HR. Al-Bukhari no. 2215 dan Muslim no. 2743)
Kisah ini menunjukkan gambaran keutamaan berbakti kepada kedua orang tua, keutamaan melayani dan mendahulukan mereka berdua dari yang lainnya, baik anak-anak, istri dan selain mereka. (Syarh Shahih Muslim, 17/56)Bila demikian keadaannya, adakah hati orang tua yang tidak tergerak untuk mendidik anak-anak mereka agar berbakti kepada ayah bundanya? Adakah orang tua yang akan membiarkan anak-anak mereka berkubang dalam kedurhakaan sehingga mendapati balasan yang nista? Tidakkah mereka ingin anak-anak mereka seperti gambaran seorang Abu Hurairah yang memberikan salam kepada ibunya:
“Keselamatan atasmu, serta rahmah dan barakah Allah, wahai Ibunda!” Ibunya pun menjawab, “Dan keselamatan pula atasmu, serta rahmah dan barakah Allah.” Dia berkata lagi, “Semoga Allah mengasihimu, wahai Ibu, sebagaimana engkau telah mendidikku semasa kecilku.” Ibunya membalas, “Wahai anakku! Dan engkau juga, semoga Allah memberi balasan yang baik dan meridhaimu sebagaimana engkau telah berbakti kepadaku pada masa tuaku.” (Dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani: hasanul isnad dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 11)
Betapa banyak kisah yang terhimpun dalam Kitabullah dan kalam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat disampaikan kepada anak-anak, yang berbicara tentang keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan ancaman bagi seorang yang durhaka terhadap keduanya. Semogalah mereka memetik banyak faidah yang akan mendorong mereka untuk mempersembahkan kebaikan kepada ayah bundanya.
Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.

FILOSOFI CINTA

FILOSOFI CINTA
By
M.Agus Salim

Sesungguhnya tak pernah sang kekasih mencari tanpa di cari oleh kekasihnya.Apabila kilat cinta telah menyebar di hati ini, ketahuilah bahwa ada cinta dalam hati yang lain. Apabila cinta Allah bertambah besar di hatimu, pastilah Allah menaruh cinta di hatimu. Tak ada bunyi tepuk tagan hanya dengan satu tangan tanpa adanya tangan lain. Kebijakan ilahi adalah takdir dan ketetapan,yang membuat kita satu sama lain. Karena takdir itu, setiap bagian dunia ini dipertemukan dengan jodohnya.
Dalam pandangan orang bijak: langit adalah laki-laki dan bumi adalah perempuan, bumi memupuk apa yang telah di jatuhkan oleh bumi. Apabila bumi kekurangan panas maka langit mengirimnya. Apabila ia kekurangan air dan embun langit memperbaharuinya. Langit berkeliling,bagaikan seorang suami mencari nafkah, kesana kemari demi istrinya. Dan bumi sibuk dengan urusan rumah tangganya, ia melahirkan dan menyusui apa yang dilahirkan. Anggaplah bumi dan langit sebagai yang terkarunia, dengan kecerdasan , karena mereka melakukan pekerjaan makhluk yang memiliki kecerdasan. Apbila pasangan ini tidak mengecap kenikmatan satu sama lain, mengapa mereka melangkah besama bagaikan sepasang kekasih?
Tanpa bumi, bagaiman bunga dan pohon-pohon bisa mulai berkembang?
Kalau begitu apa yang dihasilkan oleh air dan kehangatan langit?
Sebagaimana Allah memberikan keinginan kepada lelaki dan wanita sampai akhir hingga dunia akan terpelihara oleh kesatuan mereka. Demikian juga ia menanamkan kedalam setiap bagian, keberadaan hawa nafsu terhadap bagian yang lain.
Siang dan malam bermusuhan kelihatannya, namun keduanya memiliki satu tujuan. Masing –masing dari mereka saling mencintai demi menyempurnakan karya mereka bersama. Tanpa malam, alam manusia tidak akan menerima penghasilan, sehingga tidak ada yang akan di pakai waktu siang.

PENTINGNYA MAULID NABI SAW

Maulid Nabi SAW & Shalahuddin Yussuf Al-Ayubi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diselenggarakan oleh Muzaffar ibn Baktati, raja Mesir yang terkenal arif dan bijaksana. Sedangkan pencetus ide peringatan adalah panglima perangnya, Shalahuddin Yussuf Al-Ayubi (abad ke-6 M), sosok pemimpin pasukan Islam yang pernah mengalahkan pasukan Kristen dalam Perang Salib.
Shalahuddin juga merupakan panglima Islam di masa Khalifah Muiz Liddinillah dari dinasti Bani Fathimiyah di Mesir (berkuasa 365 H/975 M). Seperti disebutkan dalam Ensiklopedia Islam untuk Pelajar, ia kemudian juga gigih menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi dari tahun ke tahun di masanya.
Mengapa Shalahuddin merasa perlu mengadakan peringatan Maulid? Sang panglima berpendapat, ketika Perang Salib terjadi, motivasi umat Islam sangat menurun, sementara motivasi pasukan Salib (Kristen) meningkat. Hal ini tentu tidak kondusif bagi pasukan Islam, sehingga Shalahuddin merasa perlu membangkitkan kembali semangat umat Islam sebagaimana umat Kristen dengan perayaan Natal-nya. Maka, sang panglima ini kemudian mengadakan peringatan hari lahir Muhammad SAW yang kemudian dikenal dengan sebutan Maulid Nabi.
Bila dalam peringatan Natal kaum Kristen dikisahkan tentang keagungan Yesus, maka dalam peringatan Maulid, Shalahuddin menggemakan kisah perang yang dilakukan Nabi SAW. Tapi belakangan, yang dibacakan pada acara peringatan Maulid tersebut berubah, bukan lagi kisah perang, melainkan kisah lahir dan hidup sang Nabi SAW. Kisah perang tampaknya dianggap tak lagi relevan lagi.
Kini, meskipun tak ada lagi perang fisik di kalangan umat Islam, peringatan Maulid Nabi tampaknya masih perlu dilakukan. Selain dimaksudkan untuk meneladani akhlak Muhammad SAW, peringatan Maulid juga diperuntukkan untuk perang yang lebih besar, yakni perang melawan hawa nafsu, kemungkaran, dan kemaksiatan. Krisis berkepanjangan bangsa Indonesia saat ini, antara lain disebabkan merajalelanya kemaksiatan, kemungkaran dan tidak adanya penegakan nilai-nilai moral. Hawa nafsu lebih mendominasi kehidupan umat manusia saat ini ketimbang moral.
Perang dalam bentuk non-fisik inilah yang dinilai lebih berat dari perang fisik. Apalagi di tengah perkembangan globalisasi saat ini, yang tak jarang memperlemah semangat keimanan umat Islam, maka peringatan Maulid Nabi SAW menjadi sangat penting.

BOLEHKAH BERDUAAN DENGAN TUNANGAN?

BOLEHKAH BERDUAAN DENGAN TUNANGAN?
Dr. Yusuf Qardhawi

PERTANYAAN

Saya mengajukan lamaran (khitbah) terhadap seorang gadis
melalui keluarganya, lalu mereka menerima dan menyetujui
lamaran saya. Karena itu, saya mengadakan pesta dengan
mengundang kerabat dan teman-teman. Kami umumkan lamaran
itu, kami bacakan al-Fatihah, dan kami mainkan musik.
Pertanyaan saya: apakah persetujuan dan pengumuman ini dapat
dipandang sebagai perkawinan menurut syari'at yang berarti
memperbolehkan saya berduaan dengan wanita tunangan saya
itu. Perlu diketahui bahwa dalam kondisi sekarang ini saya
belum memungkinkan untuk melaksanakan akad nikah secara
resmi dan terdaftar pada kantor urusan nikah (KUA).

JAWABAN

Khitbah (meminang, melamar, bertunangan) menurut bahasa,
adat, dan syara, bukanlah perkawinan. Ia hanya merupakan
mukadimah (pendahuluan) bagi perkawinan dan pengantar ke
sana.

Seluruh kitab kamus membedakan antara kata-kata "khitbah"
(melamar) dan "zawaj" (kawin); adat kebiasaan juga
membedakan antara lelaki yang sudah meminang (bertunangan)
dengan yang sudah kawin; dan syari'at membedakan secara
jelas antara kedua istilah tersebut. Karena itu, khitbah
tidak lebih dari sekadar mengumumkan keinginan untuk kawin
dengan wanita tertentu, sedangkan zawaj (perkawinan)
merupakan aqad yang mengikat dan perjanjian yang kuat yang
mempunyai batas-batas, syarat-syarat, hak-hak, dan
akibat-akibat tertentu.

Al Qur'an telah mengungkapkan kedua perkara tersebut, yaitu
ketika membicarakan wanita yang kematian suami:

"Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita (yang
suaminya telah meninggal dan masih dalam 'iddah) itu dengan
sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini
mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan
menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu
mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali
sekadar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf
(sindiran yang baik). Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap
hati) untuk beraqad nikah sebelum habis 'iddahnya." (Al
Baqarah: 235)

Khitbah, meski bagaimanapun dilakukan berbagai upacara, hal
itu tak lebih hanya untuk menguatkan dan memantapkannya
saja. Dan khitbah bagaimanapun keadaannya tidak akan dapat
memberikan hak apa-apa kepada si peminang melainkan hanya
dapat menghalangi lelaki lain untuk meminangnya, sebagaimana
disebutkan dalam hadits:

"Tidak boleh salah seorang diantara kamu meminang pinangan
Saudaranya." (Muttafaq 'alaih)

Karena itu, yang penting dan harus diperhatikan di sini
bahwa wanita yang telah dipinang atau dilamar tetap
merupakan orang asing (bukan mahram) bagi si pelamar
sehingga terselenggara perkawinan (akad nikah) dengannya.
Tidak boleh si wanita diajak hidup serumah (rumah tangga)
kecuali setelah dilaksanakan akad nikah yang benar menurut
syara', dan rukun asasi dalam akad ini ialah ijab dan kabul.
Ijab dan kabul adalah lafal-lafal (ucapan-ucapan) tertentu
yang sudah dikenal dalam adat dan syara'.

Selama akad nikah - dengan ijab dan kabul - ini belum
terlaksana, maka perkawinan itu belum terwujud dan belum
terjadi, baik menurut adat, syara', maupun undang-undang.
Wanita tunangannya tetap sebagai orang asing bagi si
peminang (pelamar) yang tidak halal bagi mereka untuk
berduaan dan bepergian berduaan tanpa disertai salah seorang
mahramnya seperti ayahnya atau saudara laki-lakinya.

Menurut ketetapan syara, yang sudah dikenal bahwa lelaki
yang telah mengawini seorang wanita lantas meninggalkan
(menceraikan) isterinya itu sebelum ia mencampurinya, maka
ia berkewaiiban memberi mahar kepada isterinya separo harga.

Allah berfirman:

"Jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu
mencampuri mereka, padahal sesungguhnya kamu telah
menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang
telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu
memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan
nikah ..." (Al Baqarah: 237)

Adapun jika peminang meninggalkan (menceraikan) wanita
pinangannya setelah dipinangnya, baik selang waktunya itu
panjang maupun pendek, maka ia tidak punya kewajiban apa-apa
kecuali hukuman moral dan adat yang berupa celaan dan
cacian. Kalau demikian keadaannya, mana mungkin si peminang
akan diperbolehkan berbuat terhadap wanita pinangannya
sebagaimana yang diperbolehkan bagi orang yang telah
melakukan akad nikah.

Karena itu, nasihat saya kepada saudara penanya, hendaklah
segera melaksanakan akad nikah dengan wanita tunangannya
itu. Jika itu sudah dilakukan, maka semua yang ditanyakan
tadi diperbolehkanlah. Dan jika kondisi belum memungkinkan,
maka sudah selayaknya ia menjaga hatinya dengan berpegang
teguh pada agama dan ketegarannya sebagai laki-laki,
mengekang nafsunya dan mengendalikannya dengan takwa.
Sungguh tidak baik memulai sesuatu dengan melampaui batas
yang halal dan melakukan yang haram.

Saya nasihatkan pula kepada para bapak dan para wali agar
mewaspadai anak-anak perempuannya, jangan gegabah membiarkan
mereka yang sudah bertunangan. Sebab, zaman itu selalu
berubah dan, begitu pula hati manusia. Sikap gegabah pada
awal suatu perkara dapat menimbulkan akibat yang pahit dan
getir. Sebab itu, berhenti pada batas-batas Allah merupakan
tindakan lebih tepat dan lebih utama.

"... Barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah
orang-orang yang zhalim." (Al Baqarah: 229)

"Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta
takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka
adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (An Nur: 52)

ISRA' SOSIAL & MI'RAJ RITUAL

ISRA’ SOSIAL DAN MI’RAJ RITUAL
By
M.Agus Salim
Setiap tanggal 27 Rajab, umat islam memperingati isra’ miraj nabi Muhammad SAW. Secara etimologis, isra’ berarti perjalanan pada malam hari. Jenis kalimat ini termasuk dalam katagori muta’ addi atau transitif, maka konotasinya adalah inisiatif Allah untuk” menjalankan” nabi pada malam hari. Adapun mi’raj berarti tempat naik.
Secara histories isra’ mi’raj adalah perjalanan suci nabi sebagai jamuan istimewa dari Allah atas musibah yang menimpa nabi pasca kematian orang yang sangat di cintainya, paman dan istrinya.
Jika di tarik garis lurus dari peristiwa fenomental ini,beberapa makna terkandung sebagai asupan sublemen hikmah bagi stamina spiritual kita ke depan, baik tataran moral maupun social akan di temukan.
Sebagaimana firman Allah “ kepada Allah naik semua kalimat yang baik dan amal soleh yang akan menganGkatnya”. (QS 35: 10) hanya kebaikanlah yang akan diterima oleh tuhan dan akan kekal karena di topang dan diangkat oleh amal shaleh atau karya nyata.
Relevansinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, para pemimpin baik formal maupun informal, hendaknya melakukan isra’ dalam bentuk sederhana berupa kontemplasi dan perenungan pada malam hari atas kondisi real rakyat yang menjadi tanggung jawab mereka. Ini juga bisa dalam bentuk inspeksi mendadak seperti yang dilakukan oleh umar bin khattab untuk mendengar secara langsung apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan rakyatnya. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus social atas konsekwensi kepemimpinannya.
Bagi nabi isra’ adalah membuka mata dan cakrawala betapa luas dan besar ciptaan serta amanat yang diberikan tuhan sebagai konsekwensi kedudukannya sebagai nabi terakhir,penutup dan penyempurna risalah islam. Sebuah perjalanan agung yang bernuansa religi dan cultural karena memuat tamsil dan replika kehidupan umat ke daepan yang harus diantisipasi dan di program secara baik.
Adapun mi’raj lebih bertendensi ritual. Ada semacam nuansa spiritual yang layak di capai para pencari hikmah kehidupan. Ada tahapan untuk mencapai puncak sidratul muntaha atau lotus kehidupan yang merupakan bentuk pengejawantahan darisklus alam dan proses aplikasi mata rantai tiga elemen agama yaitu islam, iman dan ikhsan.
Saat bertemu Allah di tempat tertinggi, nabi Muhammad SAWberkomonikasi langsung tanpa hijab dan diakhiri dengan negosiasi bagi pelaksanaan ritual termudah bagi manusia yaitu sholat. Kewajiban menjalankan perintah dari tuhan bagi umat islam ini akan mendapat balasan setimpal berupa pertemuan langsung dengan-Nya di surga nanti. Oleh karena itu, kewajiban itu baersifat permanent, selama hidup, shalat wajib dilaksanakan.(QS 15:99)
Selama lebih dari 14 abad, terutama pada masa sekarang, nilai-nilai islam lebih terasa sebagi simfoni klasik yang enggan dijalankan pemeluknya. Aplikasi dan manifestasi ajaran islam kuang terealisasi dengan baik. Padahal inilah “harta karun” yang nilai intransitiknya tidak terhingga. Islam bukan sekedar pendapat, konsepsi, dan idealisme,tetapi juga amal shaleh dan praktek lapangan.
Yang diperlukan ke depan adalah adanya kesinambungan dan keseimbangan antara langit dan bumi. Jika konsep dunia- akherat(isra’ mi’raj) tidak ditakar dan di racik dengan baik , yang terjadi adalah krisis multidimensi di seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan beragama seperti yamg dialami bangsa Indonesia saat ini. Ada kelompok yang terlalau ke “kanan” sehingga kurang berpijak pada realita social-terlalu mi’raj. Di sisi lain ada kelompok yang terlalu isra’ ke “kiri”. Akibatnya, timbul kesenjangan yang sulit dipertemukan. Padahal, jauh sebelum manusia menunjukkan identitas masing-masing dengan label dan istilah yang kemudian justru menjebak mereka, Allah telah memberikan cap kepada umat islam sebagai ummatan wasathan alias komonitas tengah ( QS 2: 143 )
Jika kita renungi, akan disadari betapa entitas tengah sangat diperlakukan bagi terciptanya harmoni kehidupan penuh dengan nilai-nilai keadilan dan keseimbangan, yang tidak kebarat-baratan, tidak ketimur-timuran, tidak condong kekanan dan tidak pula ke kiri, serta tegak ditengah – tengah sebagai entitas yang tidak berat sebelah. Nilai-nilai ini mengilhami Harold bloom,seorang peneliti kitab suci dari kalangan yahudi, untuk menulis sebuah buku yang mengupas tentang kekaguman dia terhadap Al-qur’an yang berisi keseimabngan antara dunia dan akherat. Sebelumnya dia meneliti berbagai kitab suci dari berbagai agama dan aliran. Bloom terperangah ketika membaca ayat 35 surat an-Nur yang memuat untaian kalimat universal penuh makna, nuur’ala nuur (cahaya diatas cahaya) dan Allah akan memberikan cahaya-Nya kepada siapapunyang Dia kehendaki. Cahaya tersbut dinyalakan dari pohon yang tidak tumbuh dari barat maupun timur( la syarqiyah wala gharbiyyah ) bloom meyakini bahwa ajran islam memang sarat dengan muatan nilai keadilan dan keseimbangan.
Semoga dari isra’ mi’raj kita bisa memetik hikmah dan makna yang terkandung di dalamnya sehingga kita bisa menempat segala sesuatu pada tempat yang semestinya serta mempersepsikan suatu masalah sesuai dengan porsi dan proporsi sebenarnya agar tercipta entitas tengah yang benar-benar menjadi rahamatallil’alamien.

TANDA-TANDA QIAMAT SUDAH DEKAT

TANDA-TANDA HARI AKHIR DI DALAM AL QUR’AN

Tanda-tanda hari akhir di dalam Al Qur’an
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18)
Dari ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang kepada kita.
Hari Akhir itu dekat
Allah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari Akhir itu sudah dekat.
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya ... (QS Al Hajj: 7)
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik (QS Al Hijr: 85)
Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal, di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah suatu jangka waktu yang sangat pendek.
Keunggulan akhlakul Islam di dunia
Allah menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara murni, tanpa menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain selain-Nya dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi kekuasaan dan pengaruh.
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah Ku dengan tidak mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (QS An Nuur: 55)
Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang saleh (Surat Al Anbiya’: 105)
Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku (Surat Ibrahim: 14)
Allah pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang tinggi yang akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang menyimpang, dan pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam. Orang-orang kafir dan musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.
Terbelahnya bulan
Surat ke-54 di dalam Al Qur’an disebut 'Surat Al Qamar.' Dalam bahasa Inggris, qamar berarti bulan. Dalam beberapa hal, surat ini menjelaskan kehancuran yang menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth dan Fir’aun, karena mereka menolak peringatan para nabi. Bersamaan dengan itu, ada sebuah pesan yang sangat khusus disampaikan di ayat pertama berkenaan dengan Hari Akhir.
TTelah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qamar: 1)
Kata 'terbelah' yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna 'terbelah' lebih tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti 'membajak’ atau 'mencangkul' tanah.
Untuk contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran. (QS ‘Abasa: 25-29)
Jelas terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah 'membelah.' Kata ini berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.
Apabila kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali tanah di bulan, mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan mengumpulkan contoh batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.
Tanda-tanda yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu
Di berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW, disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Ketika kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa yang terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa kita tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk yang mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam.
Berbagai hadits yang digunakan di bagian lain buku ini nanti akan berisi informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hal ini.
Di sini, mungkin akan muncul keraguan di benak pembaca dalam hal kebenaran dan kesahihan hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini. Ada sebuah cara untuk membedakan hadits yang sahih dengan hadits yang palsu. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna.
Sejumlah ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang ahli tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa hadits tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits tersebut.
Sebagian tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam. Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah Hari Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:
Tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus. (HR Tirmidzi)
Dalam hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan sebagai waktu ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat. Tetapi, hal ini hanyalah tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan keadaan yang penuh berkah dan ridha-N berlimpahnya materi, perdamaian, dan keamanan.
Peperangan dan kekacauan
Rasulullah SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya, “Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR Bukhari)
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)
Apabila kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan di wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan yang mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja, dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam sejarah.
Berbagai pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk) adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai belahan dunia. Di berbagai tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir, dan banyak lagi lainnya, berbagai masalah terus merongrong kemanusiaan.
Contoh lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara dengan peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional. Seperti yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini, berbagai tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua abad kedua puluh.2 Bahkan dapat dikatakan bahwa teror adalah sebuah ciri khas abad kedua puluh.2 Berbagai organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai tindakan kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam sejarah dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror berulang-ulang telah menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah tertumpah dan orang-orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya telah telah dibantai atau terbunuh.
Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana
Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Kehancuran kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana alam. Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan senjata modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini telah menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya. Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang paling menderita karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang Dunia II yang belum ada bandingannya adalah salah satu contohnya. Dengan penggunaan bom atom di perang terbesar di dunia itu, Hiroshima dan Nagasaki hancur total. Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita berbagai kerusakan.
Pada beberapa tahun terakhir, angin topan, badai, angin puyuh, dan berbagai bencana lainnya menimbulkan akibat merusak atas benua Amerika dan juga beberapa tempat lain di dunia. Selain itu, banjir telah menyebabkan timbunan lumpur yang menutupi berbagai pusat pemukiman penduduk. Kemudian, gempa bumi, letusan gunung, dan gelombang pasang air laut juga telah menyebabkan kehancuran yang besar. Oleh karena itu, seluruh kehancuran yang terjadi pada kota-kota besar karean bencana-bencana ini adalah suatu tanda penting dalam setiap peristiwanya.
Gempa Bumi
As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari)
Ada dua hadits besar sebelum hari hisab ... dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)
Dalam beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi berulang-ulang, dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh American National Earthquake Information Center (Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan 20.832 gempa bumi telah terjadi di berbagai tempat di dunia. Akibatnya, 22.711 orang diperkirakan kehilangan jiwanya.
Kemiskinan
Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-'ulum Wa-mubid Al-humum)
Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin. (HR Tirmidzi)
Yang jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW menjelaskan keadaan pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad sebelumnya, kita melihat bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang disebabkan oleh kekeringan, peperangan, dan berbagai bencana lain bersifat sementara dan terbatas di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, saat ini, kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan bersifat permanen den mewabah.
Di dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat memprihatikankan. Laporan terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari empat penduduk dunia hidup dalam 'penderitaan dan kekurangan yang tidak terbayangkan sebelumnya'. Sekitar 1,3 miliar manusia di dunia bertahan hidup dengan uang kurang dari $1 (sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar manusia di dunia saat ini bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600) sehari. Sekitar 1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.
Runtuhnya nilai-nilai akhlak
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas (Al-Haythami, Kitab al-Fitan)
Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)
Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria. (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)
Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)
Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR Bukhari)
Di masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat dunia. Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia, bahaya ini mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya ini adalah keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks pra-nikah dan di luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan peningkatan angka penderita penyakit kelamin, adalah sejumlah petunjuk penting dari keruntuhan nilai- nilai akhlak.
Hadits tentang penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an
Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas.... (HR Bukhari)
Akan ada suatu ujian kegelapan yang menakutkan yang akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu Daud)
Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur'an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari)
Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud)
Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari)
Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)
Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad)
Hari Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn 'Amr bin ‘Ash)
Munculnya nabi-nabi palsu
Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu Daud)
Para ahli telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme, dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi internet.
Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi
Allah tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat:
o Salah satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil;
… dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)
o Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.
… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)
o Pada ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa 2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan politik. Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas (mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu, terbukti bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa as, karena, seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an, mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS akan mengalahkan orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali ke bumi.
* Selain itu, Allah berfirman di dalam Qur'an bahwa seluruh Ahli Kitab akan meyakini 'Isa AS sebelum dia meninggal. Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS An Nisaa’: 159)
Kita mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji yang belum terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti setiap manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh Ahli Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan menaatinya ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan ini akan terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum Hari Akhir. Perkiraan ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas Ahli Kitab akan terpenuhi di Hari Akhir.
* Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS Maryam: 33)
Ketika kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam Surat Ali ‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke kehadirat Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan berkenaan dengan apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di ayat ke-33 Surat Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS. Kematian kedua ini mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke bumi kembali dan meninggal setelah hidup di sini selama beberapa waktu (Allah-lah Yang Lebih Mengetahui)
* Ayat lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS Ali ‘Imran: 48)
Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:
Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)
Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.
* Petunjuk yang paling menarik pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah: 'Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam...' Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat Allah pada Hari Akhir.
* Al Qur’an mengatakan hal berikut ini tentang ‘Isa AS:
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS Az Zukhruf: 61)
Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS hidup enam abad sebelum Al Qur’an diwahyukan. Oleh karena itu, ayat ini harus merujuk, bukan pada kehidupan pertamanya, melainkan pada kedatangannya kembali selama Hari Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam sangat menunggu-nunggu kedatangan ‘Isa as yang kedua kalinya itu. Kehadiran terhormat tamu yang diberkati ini di permukaan bumi akan merupakan tanda penting dari Hari Akhir.
Bukti lebih lanjut kedatangan kedua ‘Isa AS dapat ditemukan dalam penggunaan kata wakahlan dalam Surat Al Maidah 110 dan Surat Ali ‘Imran 46. Di kedua ayat ini, kita diwahyukan perintah berikut ini:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan, “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkanmu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa...” (QS Al Ma’idah: 110)
Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh.” (QS Ali ‘Imran: 46)
Kata-katanya hanya muncul di dua ayat ini dan hanya merujuk pada ‘Isa AS. Kata ini digunakan untuk menjelaskan usia ‘Isa AS yang cukup dewasa. Kata ini merujuk pada usia antara 30 dan 50, yaitu akhir masa pemuda dan awal usia tua. Para ilmuwan Islam setuju menerjemahkan kata ini merujuk ke periode setelah usia 35 tahun.
Para ilmuwan Islam meyakini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mendukung bahwa ‘Isa AS diangkat ke sisi Allah ketika berusia muda, yaitu permulaan usia 30-an, dan ketika dia turun ke bumi kembali, dia akan berusia 40 tahun ketika tinggal dan hidup di permukaan bumi ini. ‘Isa AS akan berusia tua setelah dia kembali ke bumi, sehingga ayat ini dapat dikatakan merupakan sebuah bukti kedatangan kedua ‘Isa AS ke bumi.
Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS
Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)
Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)
Hari Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:
’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)

SUMMARY OF EFC

THEORIES OF TEACHING ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS

1. Piaget
The child as an active laerner wants to know every thing.
In this theory focusses on how young children function in the world around them and influence on their mental deveopment. There are two ways the development takes place, according to piagetian psychology. They are:
Assimilation takes place without any change to the child.
Accommudation involves the child with invironment.
A child as sense-maker means make sense of the world actively. The child wants to know and to do every thing. Children also seek the mesning of action made by peaople in their life or in their action. They attempt make sense of many things actively. Piaget belives that cognitive development consist of four main periods. They are:
Sensory motor stage
Concrete operator formal operation
Pre-operasional stage.
Children can use their coversattion among 11 – 13 years old
2. Vygotsky
Focused on:
The children as social means that he / she needs another people to help him/her.
The connection between people and culture context, in which they act and interact in sharing experience of zone of approximal development (ZPD)
The ability to learn through intruction and mediation.
Social culture
Adults Teacher
In the ZPD
Vygotsky states that it is very useful to measure the intelegence or ability of children and the intelegence of children can be measured by whar ihe children can do with their skills.
Teacher Interaction Peer Interaction
Interactive discourse
3. Bruner
Bruner says that language is the most important tool for cognitive growth and he also investigate how adults can help the children to solve their problem. Scaffolding is bruner’s theory, it means that scaffolding is explainig to students and interacting to students to communicate, in scaffolding is holistic and must permeate all aspects of scientific teaching, if we answer.

CHILDREN LEARNING ENGLISH

In learning English as the foreign language, the children also make errors which can be seen as a sign of afective learning. These errors give us evidence that firs and second language. Children are not just imitating what they hear, but they are working out how the language system operates.
Ability and Characteristic building in English
Contexts of learning English
We do not to be a translator of the language to the students.
The ideal situation for children learning a second language is by Spoker language (Language Accompanying Action).
Teaching using ‘chunks’ of language. The chunks will be the output of the student, how the students able to expressing their feeling in English.
We used the simple ‘chunks’ of language (daily used). It is not for examples:
See you tomorrow
Good bye
Good night
What is your name?
Children as language learners
The ways to learn a language fast for learners:
Using language creativity
Going for meaning
Using ‘chunks’ of language
Having fun
Joining in the action
Talking their heads off
Feeling at home
How teacher belief about learning affect their learning
We may not be aware of how our beliefs affect the way
We respond to other people or the way we teach
There are ten principles for teaching English to young learners:
Stars where the child is
Encourage social interaction
Support negotiation of meaning and collaborative talk
Allow children to be active participants in the learning process
Pitch input within the zone of proximal development
Introduce language at discourse level
Plan meaning full and purpose full activities within a clear family context
Help learners to become more independent and autonomous
Develop a supportive, non-three a thing, enjoy able learning environment
Test and assess in the way what we teach
From those teaching-learning process will live, because there are interaction among teacher and students. Beside that, teacher is able to create condition for young learners:
Create a real need and desire to use English.
Provide suffient time for English
Provide exposure to varied and meaningful input with focus on communication.
Provide opportunities for children to experiment with their new language.
Provide plenty of opportunities to practice and use the language in different contexts.
Create a friendly atmosphere.
Provide feedback
Help children notice the underlying pattern in language.

LEARNING LANGUAGE THROUGH TASKS AND ACTIVITIES

We know that children as active learners will find a meaning of activity given to them. Children will work hard to find the meaning of whatever their teacher say to them. Someimes teacher does not notice children’s confusion; the children act it as if they understand the lesson. Actually, the teacher must have goals so that they can teach the children being active students in classroom.
The demands for chaildren can be divided in two catagories:
Cognitive demand means that this demand relates to concepts and understanding the world and people.for examples:
Understanding the way the grid works to show times action.
Work left or right across columns and top to bottom from one row to next.
Understand that one’s appears in each pictures
Understand that the picture show past action
Recognice the key action in each pictures
Language demand means that relates how to use foreign language, and how to use mother tongue in connection between learning and foreign language. For example :
Find the vocabulary to describe each action
Put the words together in the right order
Pronounce the words
Give correct stess and intonation to words and sentence
Understand teacher’s instruction, explainition, and feedback.
The key features of classroom tasks:
Have a unity and coherence
Means your task not only one activity, and between those activity
Should be as a bridge.
Using transition signals and link between are and the next activity.
Purpose and meaning (for children)
Means having a clear meaning weather they like to study.
Clear learning goals
Is something you have to consider as a teacher (after the class)
Beginning and end
E-g: When we conduct a game, there are two groups and we can announce who the winner is.
Involve learners actively
Create an activity that the children cannot involve actively
No physical movement makes the students bored.
There are six types of task support:
Cognitive Demand
It relates to the movement and some clues, what the movement to be e-g (how to understand a picture)?
Picture and speech buble should not make the students confuse. If it is about past event, we can give the date.
Language Demand
Give the student vocabulary or some words, pronounce by repeat, and repeat it again.
e-g: - Repair - Watch - Play Past + ed
- Pray - Ride - Study
Metalinguistic
Dealing with linguistic Talking about new language, clear explanations.
Involuement demand
Come from content and activity that is easy for the learners to engage with them.
e-g: Links to child’s interest and concerns.
Interactional Demand
Come from the type of interaction
e-g: Individual, pair or group work.
Physical Demand
Match to level of fine motor skills development.
Teacher tends to give activities or task by copying.
e-g: to write or draw
Task support and demand, they should be balance.

LEARNING THE SPOKEN LANGUAGE

There are two guiding principles for teaching spoken language, they are:
Meaning must come first, children drive to find meaning. As we know that children actively construct the meaning of context from their experience. When children are infant, they already try to communicate with other people about anythings and they also deveop their vocabulary, knowlegdge and experience wil make children to more understandable in learning language.
Learning discourse skill, actually children need to participate in discourse in order to build up their knowledge and skill. In this case, there are uses of discourse.
Discourse is constrasted with text to emphasize the use of language.
Discourse is contrasted to sentence.
To be effective spoken language, the students need to be able to adapt and adopt their oral language techniques and content to whatever social context they find themselves in. To ensure students develop these strategies, the skills and processes of listening and speaking must be understood, modeled, taught and practised within the classroom. Such as:
Encourage students to bring their ideas and background knowledge into class learning activities.
Establish strategies to manage all forms of communication to ensure all students have fair and equitable opportunities to develop their interpersonal speaking and listening skills, eg. large and small group discussions.
Provide opportunities for speaking, discussion, and expression of ideas, experiences and opinions across the whole curriculum. This will involve a range of experiences in which the size and type of audience, the situation and purpose will all vary.
Be a responsive listener to students' talk

LEARNING WORDS

In learning words, teacher must have strategies in which the strategies are absorbed or understood easily by students. The teacher also must know the level of children in learning language.
According to Wells, there are levels of learning language
Level of language learners
1. PERFORMANCE LEVEL
SD
2. FUNCTIONAL LEVEL
SMP
3. INFORMATIVE LEVEL
SMA
4. EPISTEMIC
MAHASISWA
Performance, it means children learn language with accompanying action / scaffolding. In this level, teacher can use media, according to Nation (1990) listed basic technique of explaining the meaning of new words.
By demontrasion picture:
Using an object
Using a cut-out picture
Using gesture
Performance action
Photographs
Drawing and or diagram on the board
Picture from books, TV, Video or Computer
By verbal explainition:
Analytical definition
Putting in a context
Translating
Functional, in this level focuses on transactional: opening (introduction, bussiness) and closing.
Informative, in this level focused on how to explain, to inform, and to speak.
Epistemic, in this level does not only performance, functional, and informative (complext) but also language as reflection written.
Language Acquisition Process
Spoken Language accompanying action
SD
SMP
SMA
PT/MAHASISWA
Language as reflection written

LEARNING GRAMMAR

Language is closely related to the human thought because language is actually the realization of what one is thinking or the oral representation of human thought. We cannot think without language, it is because we use language in our mind when we are thinking. Thus, since human behavior, habit and customs are underlined by way of thinking. Language is closely related to those behavior, habits and customs. In learning language, there are many rules to get a good sentence which is usually called grammar:
According to Johanna S. Destetafano (1977: 13) in the language, the learner and the school, said:
“Grammar is often used to refer to the forms students use in their speech and writing”
From those definitions, it can be said that grammar is used on what people do when they speak in their language – create sentences that are recognized as particular language.
Several starting points for thinking about grammar and young learner:
Grammar is necessery to express precise meaning in discourse.
Grammar is closely into vocabulary in learning and using the foreign language.
Grammar learning can evolve from the learning of chunks of language.
Talking about something meaningful with the child be a useful way to introduce new grammar.
Grammar can be thought with out technical label.
Many people are lazy to study about grammar because grammar is a set of word form and rules usage. Include teacher, they assume that students will absorb grammar rules as they hear, read and use the language in communication activities. This approach does not allow students to use as one of the major tools, they are as learners. The students need guide to understand what grammar is and how it works in the language. It means how to make sentences or phrases.
Cameron (2001), grammar does indeed have a place to young foreign language learners. The best help to develop children’s grammar in the foreign language is not by teaching grammar directly, but by being sensitive to opportunities for grammar learning that a rise in the classroom. Be a grammar-sensitiv teacher.
The goal of grammar to carry out students’s communication purposes:
Students need overt instruction that connects grammar point with larger communication contexts. Be providing example.
Students do not need to master ever aspect of each grammar point, only what they are relevant to immediate communication task.
Error correction is not always the first teacher’s responsibility.
Conclussion:
Grammar is central to teaching and learning of language. It is also one of the more difficult aspects of language to teach well.

LEARNING LITERACY SKILLS

Literacy means able to read and write, when it is put in discourse (text both spoken and written)
Literary is the use of socially, historically, and culturally situated practice of creating and interpreting meaning through texts.
According to the Government Regulation PP No. 19, 2005. Language education should develop Language Competence with special emphasis on reading and writing according to the literacy level-set up for every level of education.
Literacy levels:
Per formative level (SD)
Function level (SMP)
Informational level (SMA)
Epistemic (College)
In teaching literary skills, the teacher should not focus on phonic and do not really emphasize on it.
E.g.: Teach alphabet by reading aloud and whispering.
A: Apple
B: Banana
The first source for very young beginners is listening (with language accompanying action) they try to get as much as information (absolving knowledge), when get the point answer by gestures Yes/No.
Talking about literacy skills for children, remember that the purpose is creating classroom discourse school discourse
Per formative level, (language accompanying action) learners can:
Use English to accompany actions
Participate in classroom and school interaction
Recognize simple written English

LEARNING THROUGH STORIES

In learning through story teacher gives efforts to the students by giving questions about the story. In telling stories teacher should use his/her own word and it must be followed by action because the words in the text so hard to children to understand. Here the teacher dominates the class.
There are some ways in learning through stories:
Parallelism Pattern language repetition
Rich vocabulary learning vocabulary from stories through reading stories
Learning vocabulary from stories through listening
Alliteration
The use of words that have the some initial consonant
Contrast
Different between character, action, or setting in the stories for children
Metaphor
The character-telling story to the student in metaphor words. E.g.: beautiful girl
Intertextuality
Children should write about what they have talked about or read about
Narrative/dialogue
Teacher gives the messages from the text of story by doing tell
Action Give question
Quality of good stories
Stories must simple
Have character and plot that engages children
Comprehensible for children
Include fantastical beings or animals in imaginary words
Have qualities of content, organization, and suitable language use
There are three steps of language learning tasks using the story:
Preparation activity brainstorming vocabulary
Core activity reading the story
Follow up activity vocabulary learning

CHILDREN FRIENDLY LEARNING RESOURCES

How are the resources used by the students? Resources are dealing with searching new information (target language), it can be inside and outside
Making and using your own resources
There are 2 resources are made by teacher for a lesson, they are worksheet and spinner.
Worksheet
Introduce daily activities
E.g.: I brush my teeth
The resources are calendar, picture, cards, etc
Group and drill
The resource is pupils itself
Numbering and pictures
The resources are some card of pictures (numbered)
Choose an activity and name it
E.g.: Pupils guess the activity
The resource is pupils itself
Matching pictures and sentences strips
The resources are sentences strips and pictures
Song about daily activities
The resources are pupils
Worksheet read and fills in the blank with the correct word the resource are worksheet.
Spinner
It is consist of some pictures
Telling story (spinner with picture of six different characters on it)
E.g.: A monkey, a dog, a boy, a girl, a women, etc.
Question word (spinner with a question word written on each section)
E.g.: What, when, where, why, how, yes, or not.
Parts of the body (spinner with pictures of part of the body)
E.g.: leg, hand arm, head, finger, eyes, etc.
Using pupils as resources
They can act as partner for other children to practice language
They can act as tutors to help each other to learn English
They can act as models or demonstrators to help you show other children what to do
Organizing resources in ways, which involve pupil
The teacher gives discussion material in each group. Then she comes to every group to ask for what the student have discussed. By this, the students get using the language through interaction between student and other student, and student with their teacher.
The use of classroom display to create an attractive and dynamic learning environment
Classroom display creates a stimulating environment that attracts and motivates for learning.
E.g.: the teacher gives a picture (for example about holiday) then the teacher asks the students about the situation of the picture with some options. Next, the teacher asks the students, what they have to bring when they go to the beach.

THEME-BASED TEACHING AND LEARNING

Theme-based teaching and learning can be taught in an integrated way, without being separated in subject areas that have to be taught at specific time by separate teachers. Teacher must be mastery all study. It main that purpose of theme-base teaching and learning to get a good condition in learning teaching process / conducive of situation in classroom.
Planning theme-based teaching learng.
Advance VS online planning
Finding at theme.
Planning content (Cameron; 2001: 188-189)
Planing language learning tasks ( Cameron; 2001: 190)
As a teacher, we have to able creating the theme based teaching and learning. Theme based is a teaching learning process in which all the subjects covered in a topic and done by a teacher (guru kelas) it is too demanding
For example: the topic is potato. It is also talking about:
Geography (PKPS)
The students should be able to draw a map from their house to market. (They do not really fax attention to the direction because children usually cannot do it)
Math
The students should able to count.
E.g.: How many potatoes are there in the picture? (Number)
Art
They should be able to draw and coloring a potato
Technology
Vegetable vehicle
History
Where the potatoes come from? etc
The problem is some times the teacher forgets the vocabulary, the grammar implicitly
The point is ‘chunk’ of language (the dominant thing of theme based teaching and learning)
The procedures of creating theme, based teaching and learning:
Think first what the purpose of each subject based on the syllabus of all subjects (all item)
Select an interesting topic
Students can suggest any topic
Make a list so the theme will not be similar
The teacher should be able to know all the curriculum subjects.
Match the theme with the subjects

ASSESSMENT AND LANGUAGE LEARNING

Assessmen is used how asses the students, it means the gathering of information for specific purpose, it determines how well an individual child or a group of children are doing. Assessment should measure what students will do and what they know rather than measure what they are not able to do and do not know.
From those explainition, it can be concluded that assessment is used to measure the students’ willingness with many methods the teaher can teach to students, so the students can learn as what they want, such as using media game, pictures etc.
Concepts of assessment:
Validity, it measures the skill. It is supposed to measure with spesific group of learners. Pay attention to learners who will be making the test.
Realibility, the tests are realiable, if the results are consistent over a period. It means that the results are consistents / realiable.
From all explainition above, it can be concluded that Theories of Teaching English for Young Learners are:
Theory of Locke
Locke said that children like a piece of paper (blank slate). As teacher, we have to stimulate the students like blank slate.
Theory of Piaget Children as active learners
We have to teach where the children are.
The implication of Piaget’s theories:
Practice in the classroom
The children give respon about the room and what the teacher said
Teacher use book with picture
Theory of Vygotsky
Children as social being, means when the child learn, they are not alone, but they learn with their parent, friends and teacher.
The implication: words and meaning
Theory of Bruner Scaffolding talk
Means the language used by teacher to manage the classroom (Teaching-Learning process)
There are some ways to create interesting activity:
Using ‘chunks’ of language
Pre fabricated expression put in the context
Language accompanying action
(ZPD)
According to wells, there are four steps to learn English:
Permormative level Elementary School
Functional level Junior High School
Informational level Senior High School
Epistemal level College Students the students
Able to transfer the knowledge using English
Language Acquisition Process
Spoken Language accompanying action
SD
SMP
SMA
PT/MAHASISWA
Language as reflection written